Sukses

Kabut Asap Kembali Selimuti Sejumlah Kabupaten Provinsi Bengkulu

2 hari terakhir tingkat kepekatan kabut asap Jambi lebih tinggi dan mulai mengganggu kesehatan warga.

Liputan6.com, Jambi - Kabut asap yang berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan dirasakan kian tebal oleh warga Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, Bengkulu dalam sepekan terakhir. Bahkan pada 2 hari terakhir tingkat kepekatan lebih tinggi dan mulai mengganggu kesehatan warga.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (16/10/2014), menurut pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, pembagian masker belum diperlukan.

Berbeda dengan BPBD yang lebih memilih menunggu jarak pandang memendek hingga 50 meter, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang bergerak cepat. Pembagian masker hingga 1.000 buah mereka lakukan di dua titik strategis.

Sejumlah petugas Dinas Kesehatan Kepahiang pun diterjunkan langsung ke lapangan, guna mengantisipasi penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut(ISPA) pada warga.

Sementara di Palembang, Sumatera Selatan, untuk kesekian kalinya ratusan penumpang pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II harus menunggu berjam-jam, karena pesawat mereka tertunda akibat asap. Jarak pandang di bandara ini hanya 600 meter, sehingga tak satupun pesawat domestik berani mendarat.

Satu-satunya pesawat yang nekat mendarat dan langsung berangkat kembali dalam keadaan asap yang cukup gelap, adalah Air Asia rute Kuala Lumpur - Palembang.

Pesawat tersebut dalam keadaan berkabut bahkan memaksakan diri untuk terbang kembali ke Malaysia pukul 10.00 pada Kamis pagi waktu setempat. Para calon penumpang tak ada pilihan lain selain menunggu.

"Ini jelas terganggu, jadwal kita, meeting kita, semuanya terganggu. ini penanganan asap ini tidak sungguh-sungguh," ujar salah satu penumpang Khairil Syah.

Pihak maskapai pun memberi kompensasi makanan ringan dan minuman kotak, bagi setiap calon penumpang yang menunggu selama 4 jam atau lebih.

Di Provinsi Jambi, kabut asap telah mencapai daerah paling ujung barat provinsi, yaitu Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Tingkat kepekatannya pun cukup tinggi, padahal jaraknya dari Kota Jambi cukup jauh yaitu lebih dari 650 kilometer atau 12 jam perjalanan dengan mobil. Warga pun resah karena aktivitas mereka mulai terganggu.

Sampai hari Kamis, tidak ada informasi mengenai angka ISPU atau Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Jambi karena alat pengukur tersebut belum dimiliki kota dan kabupaten ini. (Rmn)

Baca juga:

Kepekatan Kabut Asap di Sumsel Lewati Batas Normal

Kabut Asap Makin Tebal, Persediaan Masker di Bengkulu Tidak Ada

Penderita ISPA Akibat Asap di Bengkulu Meningkat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini