Sukses

PPP Kubu Suryadharma Ali Gelar Muktamar 23 Oktober

Muktamar PPP yang dimaksud adalah Muktamar VIII pada 23 Oktober 2014, untuk menggantikan Ketua Umum PPP saat ini, Suryadharma Ali.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Suryadharma Ali, Fernita Darwis, mengatakan, muktamar adalah jalan elegan untuk mengembalikan kejayaan partai, jika menginginkan islah atau damai. Hal tersebut diungkapkan, lantaran PPP kembali dirundung konflik internal yang hingga kini belum mendapatkan jalan keluar untuk bersatu kembali.

"Muktamar adalah ajang silaturahmi dan forum musyawarah tertinggi di partai. Maka, jika menginginkan islah maka hanya lewat muktamar," ujar Fernita kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Menurut Fernita, muktamar yang dimaksud adalah Muktamar VIII pada 23 Oktober 2014, dan pelaksana tugas tersebut adalah pengurus pusat.

"Muktamar yang dimaksud adalah yang dilaksanakan oleh DPP dan hantarkan oleh Ketua Umum sebagai penanggung jawab DPP PPP, Ketua Umumnya adalah Ketua Umum DPP PPP yang sah yang juga dipilih oleh Muktamar sebelumnya," jelas Fernita.

Menurut dia, muktamar 23 Oktober mendatang merupakan forum yang diatur di dalam AD/ART untuk menyelesaikan periodesasi Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) yang akan meletakan jabatannya.

"Dan dipertanggung jawabkan di hadapan seluruh perwakilan anggota partai dari seluruh Indonesia," terang  Fernita. Kembali ia menegaskan, muktamar merupakan jalan terbaik untuk menyatukan kembali perbedaan dan membangkitkan kembali kejayaan PPP.

"Karenanya lewat forum muktamar, kedaulatan partai dilaksanakan sepenuhnya oleh anggota partai, bukan oleh beberapa gelintir orang di pusat," tandas Fernita.

Rencana untuk menggelar muktamar tidak hanya digaungkan kali ini saja. Namun telah diwacanakan sejak terjadi perpecahan di tubuh PPP Maret lalu. Muktamar umumnya digelar untuk menggantikan Ketua Umum PPP yang saat ini masih dipegang oleh Suryadharma Ali. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.