Sukses

Anas Tewas Tertimpa Besi 25 Ton di Malaysia

Anas tak sempat melarikan diri ketika batang besi crane itu tiba-tiba tumbang dan menimpa truk di Malaysia yang dikendarainya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kabar duka terkait kematian Warga Negara Indonesia (WNI) datang dari Malaysia. Seorang pria berprofesi sebagai truk sampah dilaporkan tewas akibat tertimpa batang besi crane seberat 25 ton, yang tengah digunakan mengangkat beton di sebuah proyek pusat perbelanjaan di Melaka.

Dilansir dari Asia One, Kamis (25/9/2014), WNI itu diidentifikasi sebagai Anas Tawi. Pria berusia 55 tahun yang sudah berstatus penduduk tetap di Malaysia.

Menurut laporan media-media lokal di Kuala Lumpur, Anas tak sempat melarikan diri ketika batang besi crane itu tiba-tiba tumbang dan menimpa truk yang dikendarainya. Akibat luka parah pada bagian kepala, ia pun meninggal di tempat.

Rekan korban yang merupakan kenek truk, Sabari Bidin mengaku tak sempat menolongnya. Karena kejadian tersebut berlangsung begitu cepat.

"Kecelakaan itu terjadi begitu cepat, saya berada di belakang truk dan batang besi crane itu tiba-tiba tumbang dan menimpa truk yang dikendarai Anas," beber Sabari.

"Ketika saya menghampiri truk, Anas sudah meninggal dalam posisi terjepit," ungkap Sabari.

Anas adalah seorang sopir truk yang telah bekerja di Malaysia selama lebih dari 30 tahun. Ia tinggal di negeri jiran itu bersama istri, serta seorang putri dan tiga putra berusia antara 22 dan 35 tahun.

Pejabat dari Housing, Local Government and Environment Committee Datuk Ismail Othman mengatakan, proyek itu dihentikan dan akan dilanjutkan setelah review oleh Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Dewan Pembangunan Industri Konstruksi.

Sementara pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan.

Dikutip dari Antara News, anak bungsu korban Siti Hidayu Anas mengatakan dia dan ibunya mengetahui kejadian tersebut setelah anak majikan datang ke rumah mereka di Durian Tunggal.

"Sudah lebih 30 tahun bapak melakukan kerja rutin sama setiap hari. Dia akan ke pusat perbelanjaan itu terlebih dulu untuk mengambil sampah, namun tidak sangka hari ini hari terakhir dia bekerja," ungkap Siti sedih.

Pemangku Kepala Polisi Daerah Melaka Tengah Superintendan Razali Bakar menuturkan, kasus tersebut dikategorikan sebagai kematian mendadak.

"Mayat korban WNI itu sudah dibawa ke rumah sakit Melaka untuk diotopsi,"  jelas Razali. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini