Sukses

Presiden Palestina Peringatkan Hamas Soal Gaza

Abbas meminta Hamas membuka akses bagi pemerintah untuk beroperasi sebagaimana mestinya di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Gaza - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan Hamas agar mengubah cara mereka beroperasi di Gaza jika ingin tetap berada dalam pemerintah persatuan Palestina.

Abbas meminta Hamas untuk membuka akses bagi pemerintah untuk beroperasi sebagaimana mestinya di Jalur Gaza.

Presiden menyayangkan masih adanya pemerintah bayangan di dalam kekuasaannya. Dia menekankan bahwa Palestina harus memiliki "satu rezim" saja.

"Kami tidak akan menerima kemitraan dengan (Hamas) jika situasinya terus seperti ini di Gaza, dimana ada pemerintah bayangan beranggotakan 27 menteri yang mengelola kawasan itu," kata Abbas di Kairo, seperti dimuat BBC, Minggu (7/9/2014).

"Kami tidak akan bekerja sama jika situasinya seperti ini di Gaza, dengan adanya pemerintahan bayangan, yang menggerakkan kawasan tersebut," imbuh dia.

Abbas mengingatkan perjanjian rekonsiliasi sebelumnya yang berisi kesepakatan bagi seluruh warga Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, untuk bersatu membentuk pemerintahan bersama.

Menanggapi hal itu, juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, pihaknya siap berdialog dengan pihak pemerintah dan Faksi Patah untuk menuju pemerintahan bersama.

Hamas belakangan ini dinilai membangkang pemerintah, misalnya karena belakangan sulit untuk menempuh jalur damai dengan Israel. Tapi pada akhirnya Hamas-Israel sepakat gencatan senjata jangka panjang.

Gaza sedang dalam proses rekonstruksi setelah konflik 50 hari dengan Israel yang menghancurkan sebagian besar wilayah itu.

Lebih dari 2.000 orang warga Palestina meninggal dunia di Gaza, sedangkan dari pihak Israel konflik itu menewaskan 66 orang tentara dan satu warga sipil.

Baca juga:

Pertama Kalinya Muslim Israel Naik Haji Pakai Pesawat

Penjelasan Presiden Palestina Soal Konflik Hamas-Israel

50 Hari Konflik Gaza, Israel Habiskan Rp 29, 5 Trilun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini