Sukses

Adegan Dramatis Bocah Suriah Diselamatkan dari Puing Rumah

Tubuhnya penuh debu dari reruntuhan puing, wajah dan bagian sekitar matanya diselimuti batu-batu kecil. Sesekali tangisnya pecah.

Liputan6.com, Aleppo - Tak hanya kawasan Gaza dan Israel yang sedang terlibat konflik, tetapi juga Irak dan Suriah. Adegan demi adegan dramatis dari para korban selamat di kawasan tersebut pun satu per satu mulai terkuak.

Setelah rekaman bayi yang diselamatkan dari rahim sang ibu yang terluka, kini adegan bocah Suriah yang selamat dari reruntuhan bangunan pun muncul. Dalam tayangan yang sudah tersebar di dunia maya seperti dimuat Daily Mail, Selasa (12/8/2014), terlihat detik-detik penyelamatan bocah laki-laki dari bawah puing bangunan rumahnya yang hancur setelah serangan udara di kota terbesar Suriah.

Upaya evakuasi anak tak berdaya itu dilakukan oleh pekerja pertahanan sipil. Saat ditarik, lalu balita itu pun berteriak kesakitan. Beberapa bagian tubuh bocah malang itu terlihat berlumuran darah setelah diangkut ke tempat yang aman.

"Menyelamatkan bayi dari bawah reruntuhan di Bab Al Nairab, Allah Maha Besar, Allahu Akbar," teriak seorang pria dalam bahasa Arab setelah melihat si bocah berhasil diselamatkan.

Tubuhnya penuh debu dari reruntuhan puing, wajah dan bagian sekitar matanya bahkan diselimuti batu-batu kecil dari bangunan yang hancur. Bayi yang tak diketahui usianya itu terlihat pasrah, meski sesekali tangisnya pecah di antara suara-suara 'Allahu Akbar' yang menggema di sekitarnya.

Video yang disebut-sebut direkam Senin 11 Agustus dari Distrik Bab al Nairab Aleppo, dilaporkan diambil sesaat setelah pasukan Suriah menjatuhkan bom barel dari helikopter yang menewaskan 10 orang. Termasuk empat anak dan dua wanita.

Lalu rekaman video amatir itu beredar di situs media sosial dan media berita Senin malam. Namun tayangan tersebut belum diverifikasi secara independen.

Menurut para aktivis, banyak orang lain di Distrik Bab Al Nairab menjadi korban. Lokasi yang pernah menjadi rumah bagi salah satu gerbang utama ke Kota bersejarah Aleppo pada tahun 1200, namun kini terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Tentara Suriah telah secara teratur menjatuhkan bom barel di daerah-daerah berpenduduk di dan beberapa bagian di Aleppo, sekali pernah di ibukota Suriah yang dikuasai pemberontak pada tahun 2012.

Perang saudara di Suriah sekarang telah memasuki tahun keempat, menewaskan lebih dari 170.000 orang dan menjadi perhatian internasional meski tengah terjadi konflik di Gaza dan Irak.

Konflik itu bermula setelah pemberontakan jalan damai terhadap empat dekade pemerintahan keluarga Assad pada Maret 2011. Lalu pemberontakan bersenjata itu dilawan oleh tentara dengan kekuatan besar dan mematikan, alih-alih mengamankan situsi dan menekan kerusuhan.

Parahnya, muncul kekhawatiran baru dari masyarakat internasional setelah ekstrimis Negara Islam mengambil alih bagian besar dari utara dan timur negara itu. Para militan telah menyatakan kekhalifahannya,  di mana warga harus mengikuti bentuk ekstrem Islam Sunni.

Kelompok yang dikenal dengan sebutan ISIS itu diperkirakan menguasai sekitar sepertiga dari Suriah termasuk Kota Raqqa, yang juga menjadi lokasi peluncuran serangan harian terhadap pasukan Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak. (Ein)

Baca Juga:

Ayah Tega Selundupkan 2 Putranya ke Suriah untuk Gabung ke ISIS

Bocah Cantik Gaza Lumpuh, Impian Jadi Dokter Kandas

Heboh Video Bayi Suriah Dikeluarkan dari Rahim Ibunya yang Luka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.