Sukses

Lima Puluh Tahun Penemuan Vaksin Antipolio

Peringatan 50 tahun penemuan vaksin antipolio baru saja digelar di AS. Dalam peringatan itu, dilaporkan ancaman polio sudah tak ada di AS dan Eropa. Namun, kesuksesan itu belum diikuti negara dunia ketiga.

Liputan6.com, Washington DC: Peringatan 50 tahun penemuan vaksin antipolio baru saja diselenggarakan di Amerika Serikat, Selasa (12/4). Dalam peringatan itu, dilaporkan ancaman polio sudah tak ada lagi di kawasan AS dan Eropa. Namun, kesuksesan itu belum diikuti oleh negara-negara dunia ketiga. Penyakit tersebut sebelumnya menjadi epidemi yang menakutkan dan setiap tahunnya menelan puluhan ribu korban cacat fisik.

Lima puluh tahun silam atau 12 April 1955, penemuan vaksinasi antipolio oleh dokter Jonas Salk dinyatakan efektif dan aman digunakan. Percobaan perdana vaksinasi tersebut melibatkan sedikitnya 1,8 juta pelajar sekolah dasar.

Polio adalah salah satu penyakit berbahaya dalam sejarah kesehatan. Polio menjadi epidemi di AS dan menyebabkan hingga 50 ribu korban cacat fisik setiap tahun. Menyusul penemuan vaksin antipolio, Presiden AS Franklin Delano Roosevelt yang juga penderita polio segera menyatakan perang terhadap polio. Presiden AS tersebut sudah sejak lama mendorong penelitian virus polio untuk pengembangan vaksin.

Dalam pertemuan tahunan ke-41 pada 1988, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan dunia bebas polio pada 2000. Sejak 18 tahun pencanangan tersebut, jumlah kasus penderita polio telah turun lebih dari 99 persen. Dari sebelumnya berjumlah 350 ribu kasus pada 1988 menjadi hanya 1.919 kasus pada 2002. Pada periode yang sama, jumlah negara yang terinfeksi polio juga berkurang dari 125 menjadi tujuh.

Sementara ini polio masih ditemukan di beberapa bagian negara di Afrika dan Asia. Penyakit polio diketahui kebanyakan menyerang anak-anak usia di bawah lima tahun. Hingga kini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan polio. Penyakit itu hanya bisa dicegah melalui vaksinasi.(ZIZ/Sud)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini