Sukses

Gangguan Tidur Berpotensi Memicu Kerusakan Hati

Menurut penelitian di Amerika Serikat, gangguan tidur ternyata dapat menyebabkan kerusakan hati. Penderita kerusakan hati bisa berhenti bernapas beberapa kali dalam jangka waktu pendek.

Liputan6.com, New York: Hati-hati bagi Anda yang selama ini sering kurang tidur! Jangan anggap sepele masalah ini. Sebab menurut penelitian di Amerika Serikat yang dirilis, baru-baru ini, gangguan tidur ternyata dapat menyebabkan kerusakan hati.

Tak percaya? Perhatikan yang dialami Bill Ten Eyk. Lelaki ini sangat terkejut begitu dokter memvonis hatinya tak bisa berfungsi dan dia harus segera menjalani transplantasi. Setelah diperiksa berulang kali, ternyata hati Ten Eyk tak berfungsi karena dirinya sering kurang tidur atau biasa disebut sleep apnea.

Sleep apnea adalah kondisi tidur yang tak normal. Penderitanya bisa berhenti bernapas beberapa kali dalam jangka waktu pendek. Itu pula yang terjadi pada Ten Eyk. Selama satu jam, dia bisa berhenti bernapas sebanyak 33 kali. Yang terlama satu menit dan yang tersingkat 15 detik. Akibatnya kadar oksigen dalam darah Ten Eyk berkurang dan akhirnya berpengaruh pada kerja organ hati.

Kurang tidur yang berlangsung secara terus menerus pun dapat memicu insomnia atau sulit tidur yang menjadi pangkal beragam penyakit lainnya. Jadi, jangan pernah anggap enteng kebiasaan tersebut.

The National Sleep Foundation menyarankan, manusia harus tidur selama tujuh hingga sembilan jam sehari. Lembaga ini juga memberikan beberapa kiat agar mudah tidur, di antaranya cobalah bangun dan tidur dalam waktu tertentu setiap hari. Hindari minuman berkafein di atas jam dua pagi. Jaga agar situasi ruang tidur senantiasa tenang. Jangan bekerja di atas tempat tidur dan jangan menonton televisi dari atas tempat tidur.(ICH/Rcm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini