Sukses

Pesawat MD-82 Disarankan Didesain Ulang

KNKT merekomendasikan semua pesawat jenis MD-82 yang digunakan pesawat Lion Air dikembalikan ke pabriknya untuk didesain ulang. KNKT juga menyarankan menambah pelatihan pilot yang menggunakan pesawat MD-82.

Liputan6.com, Jakarta: Ada kabar tak mengenakkan bagi maskapai penerbangan swasta nasional Lion Air. Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merekomendasikan semua pesawat jenis McDonald Douglas (MD) 82 yang banyak digunakan pesawat Lion Air dikembalikan ke pabriknya untuk didesain ulang. Demikian diungkapkan Ketua KNKT Setyo Rahardjo di Jakarta, Rabu (2/3).

Menurut Setyo, desain ulang itu dimaksudkan untuk menempatkan posisi tombol di bawah tuas agar tak mudah ditekan. Setyo menambahkan, pihaknya juga menyarankan agar perusahaan Lion Air menambah jam pelatihan bagi pilot yang menggunakan pesawat jenis MD-82.

Adapun hasil temuan KNKT menunjukkan, salah satu penyebab kecelakaan Lion Air di Bandar Udara Adisumarno, Solo, Jawa Tengah, 30 November 2004 adalah tombol yang ada di bawah tuas gas pesawat terlalu sensitif. Jika tombol tertekan, spoiler atau penahan kecepatan udara akan tertutup kembali. Akibatnya, jalur pendaratan bertambah panjang.

Sebelumnya KNKT menyatakan, penyebab utama kecelakaan Lion Air adalah hydroplanning atau adanya genangan air di landasan. Genangan air itu menghilangkan efektivitas pengereman saat mendarat sehingga pesawat meluncur ke luar landasan pacu [baca: KNKT: Landasan Pacu Penyebab Kecelakaan Lion Air].

Setyo mengakui, pihaknya sulit bersikap independen selama berada di bawah Departemen Perhubungan. Apalagi anggaran KNKT dinilai terbatas dan pencairannya harus melalui Dephub. Tahun kemarin, misalnya, KNKT hanya mendapat dana Rp 200 juta untuk menginvestigasi kecelakaan transportasi. Dan, tahun ini KNKT mengajukan anggaran Rp 1,5 miliar.(JUM/Winny Arnold dan Agus Prijatno)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini