Sukses

Waspada! Peredaran Uang Palsu Diprediksi Meningkat Jelang Pemilu

Polri mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Pemilu 2014. Uang palsu rentan untuk jual beli suara.

Polri mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu menjelang pelaksanaan Pemilu 2014. Mabes Polri memprediksi, jumlah peredaran uang palsu di masyarakat akan meningkat sebelum hari pencoblosan.

"Sinyalemen kita meningkat. Adanya penangkapan di berbagai daerah terhadap (pengedar) uang palsu ini yang harus kita awasi," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Menurut Sutarman, uang palsu rentan digunakan untuk kepentingan politik, khususnya menjelang pemungutan suara dalam pemilu. Sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab memanfaatkan uang palsu untuk melancarkan praktik jual beli suara di masyarakat.

Masih menurut Sutarman, pihaknya berharap masyarakat dapat lebih cerdas dalam menerima pemberian uang dari pihak tertentu. Terutama, jika pemberian itu berkaitan dengan jual beli suara.

"Kita harapkan agar rakyat memilih wakil rakyatnya dan capres atau cawapres nanti dengan hati yang tidak dipengaruhi uang," tandas Sutarman.

Polri akan menurunkan 253.035 personel untuk pengamanan Pemilu 2014. Dalam Operasi Mantap Brata 2014, para personel akan bertugas selama 224 hari atau hingga seluruh tahapan pemilu selesai.

Sutarman mengatakan, pihaknya akan membentuk satuan tugas tingkat pusat, daerah, maupun polres. Personel Polri akan didukung oleh kekuatan personel TNI berjumlah 23.450 dan 1.091.556 dari personel Linmas. (Ado/Sss)

Baca juga:

Dana Pemilu Rp 1 Triliun Cair, Kapolri: Kurang Rp 600 Miliar
KPU Klaim Antisipasi Peta Kerawanan Pemilu 2014
Anggaran Tak Cukup, Polisi Tak Bisa Maksimal Amankan Pemilu



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini