Sukses

Lahan Waduk Ciawi Mahal, Ahok: Ngapain Taat pada Spekulan

Wagub Ahok menolak harga tanah untuk pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi yang diajukan. Harga itu dinilai jauh lebih tinggi dari NJOP.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan tidak akan menuruti permintaan warga Desa Cipayung Datar dan Gadog, serta Desa Sukamahi dan Sukakarya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ahok mengaku tak akan mau memenuhi keinginan warga yang mematok harga tanah Rp 15 juta per meter persegi itu untuk pembebasan lahan pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi. Terlebih jika terdapat calo yang turut andil dalam hal itu.

"Kalau nggak bisa, nggak usah jadi. Ngapain taat pada spekulan," tegasnya di Balaikota Jakarta, Senin (24/2/2014).

Menurut Ahok, harga yang diajukan tersebut jauh lebih tinggi dari nilai jual obyek pajak (NJOP) lahan di kawasan tersebut yang hanya sebesar Rp 300 ribu per meter persegi.

Karena itu, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku telah membahas perihal pembebasan lahan tersebut dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Bupati Bogor Rachmat Yasin.

"Tadi baru ketemu Pak Deddy Mizwar dan Pak bupati. Beliau akan bantu untuk dipercepatkan. Mereka bilang mau bantu atasi," ungkapnya.

Untuk membangun waduk tersebut, seluruh pembiayaannya dibebankan kepada Pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. Pemerintah pusat melalui Kementerian PU akan menggelontorkan dana sebesar Rp 1,9 triliun, sedangkan Pemprov DKI mengeluarkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk membebaskan tanah di lokasi pembangunan waduk. Ditargetkan pembangunan kedua waduk tersebut akan selesai pada 2018. (Ado/Sss)

Baca juga:

Bupati Bogor Minta Alat Berat, Jokowi: Kita Beri 3 Eskavator
Bupati Bogor Minta Alat Berat, Jokowi: Nggak Masalah, Kita Beri
Bupati Bogor: Tak Ada Warga Tolak 2 Waduk Baru Jokowi
Bangun Waduk Ciawi dan Sukamahi, Jokowi Jamu Bupati Bogor
Tangani Banjir Jakarta, Bupati Bogor Temui Jokowi
Bang Yos Imbau SBY Turun Tangan Bangun Waduk Raksasa Ciawi



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini