Sukses

Keluarga Jenderal Penyekap: Yuliana Telantar di Pulogadung

Yuliana (17), selaku pelapor dalam kasus tersebut pernah terdampar di terminal Pulogadung, sebelum akhirnya bekerja di keluarga Brigjen MS.

Pihak keluarga Brigjen Pol (Purn) MS menyebut Yuliana (17), pelapor kasus penyekapan dan penganiayaan, pernah telantar sebelum ditolong pihak MS. Yuliana menyebut dirinya dan 15 pekerja rumah tangga di rumah itu kerap dianiaya dan disekap istri sang jenderal.

"Awalnya Yuliana dibawa oleh ibunya, Melinda, dari Lampung yang bekerja di perkebunan kelapa sawit. Lalu pergi ke Jakarta, telantar di Pulogadung. Kemudian di sana ada orang sebagai penyalur tenaga kerja lalu diserahkan kepada ibu MS," kata juru bicara keluarga MS, Victor Nadapdap di Bogor, Jawa Barat. Jumat (21/2/2014).

Menurut Victor, Yuliana pernah terdampar di terminal Pulogadung, Jakarta Timur sebelum akhirnya bekerja di Bogor bersama keluarga Brigjen MS. Yuliana pun dibawa ke Bogor untuk dipekerjakan di rumah MS. Sedangkan Melinda dibawa ke Sumatera Utara untuk dipekerjakan di rumah mertua MS.

Yuliana, sambung Victor, sebenarnya baru bekerja di rumah MS selama 3 bulan. "Ibunya (Melinda) dipekerjakan di Rumah orangtua ibu (mertua MS) yang sudah renta dan jompo," ungkapnya.

Victor kembali membantah Yuliana dan pekerja lainnya mendapatkan perlakuan kasar dari istri MS. "Penganiayaan tidak pernah terjadi, tetapi hak untuk Yuliana (korban) untuk melaporkan hal tersebut. Sekarang proses masih berjalan," paparnya.

Menurut Victor, bahwa istri MS tidak pernah melakukan penyekapan. Hal ini dibuktikan dengan diizinkannya para pembantu untuk membeli roti dan bakso pada pagi hari.

Para pembantu yang laki-laki juga diperbolehkan keluar rumah untuk membeli rokok di warung. "Kalo nyapu atau nyuci mobil, gerbang pintunya dibuka lebar," pungkasnya. (Adm/Ism)

Baca Juga:
Istri Jenderal Penyekap Pembantu Diperiksa Pekan Depan
13 PRT Disekap Istri Jenderal Diperiksa LPSK
Warga Kepung Rumah Istri Jenderal Penyekap 16 PRT

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini