Sukses

Warna-warni Cacing Jelmaan Putri Mandalika Menggoyang Lidah

Masyarakat Lombok, NTB percaya jika cacing laut yang berwarna-warni di Pantai Seger adalah jelmaan Putri Mandalika.

Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat, percaya cacing laut yang berwarna-warni di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut adalah jelmaan Putri Mandalika. Putri tercantik di seantaro Lombok itu bunuh diri di pantai tersebut lantaran bingung memilih pangerannya.

Kisah putri cantik nan jelita itu pun dikenang melalui Festival Bau Nyale yang digelar setiap tanggal 10 pada bulan Sasak atau Nyale atau yang tahun ini jatuh pada 20 Februari 2014 kemarin.

Ratusan ribu orang turun ke laut Pantai Seger di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk mengikuti ritual bau nyale. Warga berbondong-bondong bersama keluarganya membawa serokan untuk mengaitkan nyale (cacing laut warna) yang dipercaya sebagai jelmaan Mandalika.

Nyale adalah sejenis Biota laut mirip cacing berwarna-warni. Nantinya sebagian nyale-nyale itu bakal dimasak untuk dikonsumsi. Sementara sebagian lainnya akan dijual kembali.

"Enak nih mas, kalau dibuat sambel goreng, atau dipepesin, makannya pakai lontong" kata Wawan, seorang warga kepada Liputan6.com.

Bahkan tak jarang, warga memakan nyale-nyale itu dalam keadaan masih hidup. Nyale yang masih hidup dinilai lebih bergizi dibanding yang sudah dimasak.

Kenikmatan menyantap nyale hidup itu diungkapkan warga lainnya, Nas. "Lebih lezat yang hidup, lebih kerasa anyirnya, saya lebih suka makan yang baru ditangkap dari laut," kata Nas sambil memperagakan aksinya menyantap nyale hidup itu.

Untuk menangkap nyale, warga rela bermalam di pantai. Mereka juga menyiapkan senter, jaring, serta ember untuk menampung cacing berwarna-warni itu. (Ndy/Yus)

Baca juga:
Festival Bau Nyale, Kisah Putri Cantik Berubah Jadi Cacing Laut


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.