Sukses

Jokowi: Iya, Saya Disadap

Jokowi mengaku penyadapan itu terjadi pada Desember tahun lalu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membenarkan penyadapan yang terjadi di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, nomor 7, Menteng Jakarta Pusat. Jokowi mengaku penyadapan itu terjadi pada Desember tahun lalu.

"Hah? Yang itu sudahlah. Itu sudah lama. Itu terjadi bulan Desember, sudah lama," ujar Jokowi saat mengunjungi Hutan Pesanggrahan, Karang Tengah, Jakarta Selatan, Kamis, (20/2/2014).

Walau telah disadap, Jokowi mengaku tak mau hal itu diketahui publik. Ia pun mengaku hanya melaporkan kejadian itu kepada beberapa pengurus PDI Perjuangan.

"Ya, untuk apa saya disadap. Itu sudah lama, hanya saya diam. Saya nggak mau bicara itu," kata Jokowi.

Ia pun mengaku, setelah menceritakan hal tersebut, dirinya telah meminta agar peristiwa itu tidak diungkap ke publik. Namun ternyata apa yang dialami Jokowi itu, justru diungkap Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.

"Saya emang cerita, Desember lalu. Saya sudah bilang itu, nggak usah diribut-ributin," ucap Jokowi.

Rumah dinas Jokowi disadap. Sebanyak 3 alat penyadap ditemukan di beberapa ruangan rumah politisi PDIP itu.

 "Kita itu lagi diteror. Bayangkan, Ibu Mega diikuti intel, ada orang tiba-tiba masuk ke rumahnya alasannya mau kencing. Begitu juga Jokowi, saat kita investigasi rumah dinasnya, ditemukan 3 alat penyadap, di tempat tidur, ruang makan, dan kamar mandi," kata Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo.

Tjahjo mengatakan, berbagai teror kepada tokoh parpol sudah mulai masuk di tahun politik ini. Baginya, teror tersebut adalah proses dalam kehidupan politik yang bila dibiarkan akan merusak demokrasi.

"Ada semacam teror, okelah itu sebuah proses. Harapan masyarakat pasti tanda tanya. Tapi kami mewaspadai kalau dibiarkan akan merusak demokrasi," terangnya. (Ali/Yus)

Baca juga:

Alat Sadap di Rumah Jokowi Ditemukan 2 Bulan Lalu
Penyadapan Jokowi, Wamenhan: Kemenhan Jangan Dibawa-bawa
Sekjen PDIP: Ditemukan Alat Sadap di Rumah Jokowi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini