Citizen6, Tasikmalaya:Â Diduga terjadi kesalahan dalam perakitan atap baja ringan, SD Raharja di Kampung Cilimus Desa Ciawi Kecamatan Karangnunggal Tasikmalaya yang baru di bangun kurang lebih satu setengah tahun ambruk.
Peristiwa yang terjadi hari Selasa (18/02/2014) sekitar pukul 22.30 tidak menimbulkan korban jiwa hanya saja sebanyak lima ruangan belajar siswa untuk sementara tidak bisa dipergunakan lagi.
Menurut camat Karangnunggal melalui Kasi Trantib Kecamatan Karangnunggal Iwan R.E,S.Pd. kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa karena kejadian kebetulan malam hari.
"Beruntung peristiwa ambruknya atap baja ringan ini pada malam hari, tidak bisa dibayangkan kalau kejadiannya pas kegiatan belajar mengajar ,tentu akan menimbulkan banyak korban," ujar Iwan
Sementara itu Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Karangnunggal H Dedi Suryadi S.Pd. menjelaskan bahwa akibat dari kejadian ini kerugian sekolah di taksir sekitar 275 juta rupiah. Dan pihak pemborong telah ada kesanggupan untuk segera memperbaiki kerusakan tersebut.
"Saya telah meminta kepada pihak pemborong untuk sesegera mungkin memperbaiki kerusakan tersebut", jelas Dedi.
Menurut Dedi saat ini kegiatan belajar mengajar untuk sementara dilaksanakan di tiga madrasah yang ada di sekitar lingkungan sekolah. (kw)
Penulis:
Yedi Sofari
Baca Juga:
10 Ribu Mukena Untuk Daerah Bencana
Pameran Kain Tradisional Nusantara, Memukau
Disclaimer:
Peristiwa yang terjadi hari Selasa (18/02/2014) sekitar pukul 22.30 tidak menimbulkan korban jiwa hanya saja sebanyak lima ruangan belajar siswa untuk sementara tidak bisa dipergunakan lagi.
Menurut camat Karangnunggal melalui Kasi Trantib Kecamatan Karangnunggal Iwan R.E,S.Pd. kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa karena kejadian kebetulan malam hari.
"Beruntung peristiwa ambruknya atap baja ringan ini pada malam hari, tidak bisa dibayangkan kalau kejadiannya pas kegiatan belajar mengajar ,tentu akan menimbulkan banyak korban," ujar Iwan
Sementara itu Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Karangnunggal H Dedi Suryadi S.Pd. menjelaskan bahwa akibat dari kejadian ini kerugian sekolah di taksir sekitar 275 juta rupiah. Dan pihak pemborong telah ada kesanggupan untuk segera memperbaiki kerusakan tersebut.
"Saya telah meminta kepada pihak pemborong untuk sesegera mungkin memperbaiki kerusakan tersebut", jelas Dedi.
Menurut Dedi saat ini kegiatan belajar mengajar untuk sementara dilaksanakan di tiga madrasah yang ada di sekitar lingkungan sekolah. (kw)
Penulis:
Yedi Sofari
Baca Juga:
10 Ribu Mukena Untuk Daerah Bencana
Pameran Kain Tradisional Nusantara, Memukau
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.