Sukses

[VIDEO] Korban Gunung Kelud Mulai Kembali Ke Rumah

Warga di pengungsian hari kembali kerumahnya untuk membersihkan rumah dari abu vulkanik.

Desa Ledokan, Kecamatan, Puncu, Kediri, Jawa Tengah, terkena dampak erupsi yang cukup parah di antara daerah lainnya. Warga di pengungsian hari kembali kerumahnya untuk membersihkan rumah dari abu vulkanik.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (19/2/2014), tumpukan abu vulkanik mencapai 50-60 centimeter. Untuk masuk kerumah pun mereka sulit karena pasir yang memenuhi ruangan sudah dipindahkan ke halaman, bahkan untuk tidur di dalam pun tidak bisa.

Sementara itu atap-atap rumah mereka  bocor karena genting-gentingnya sudah pecah akibat erupsi Gunung Kelud. Memang ada warga yang sudah memiliki terpal batuan dari pemberian, ada juga yang sudah mendapat bantuan berupa genting. Genting-genting ini diprioritaskan bagi 40 keluarga yang tinggal di Kampung Ledokan.

Lihat Ngatio, warga setempat yang baru kembali ke rumahnya. Ia memperbaiki rumahnya menggunakan terpal yang dibelinya pagi tadi. Selain itu ia belum mendapat bantuan berupa genting karena masih kurang sehingga hanya baru 10 keluarga yang sudah mendapatkannya.

"Mau gimana lagi karena rumahnya kotor begini, bantuan sudah ada nasi bungkus ya terima apa danya dulu karena belum bisa bekerja seperti semula." ujarnya.

Untuk membersihkan rumah pun mereka kesulitan karena minimnya peralatan, seperti seorang bapak sedang membersihkan halaman mengggunakan cikrah atau pengki. Peralatan yang mereka harapkan pun belum ada.

Keadaan yang memperparah warga hingga saat ini belum adanya aliran listrik, hal ini akibat banjir lahar hujan, meski kemarin sempat menyala sebentar. Banjir lahar hujan juga menyebabkan bertambahnya pengungsi sebanyak 3.000 orang di pos pengungsian.

Sementara di posko terpadu di kantor Kecamatan Kepung, yang dijadikan lokasi pengungsian, juga terdapat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan sekitar 18.000 pengungsi. Selama 2 hingga 3 hari ke depan cadangan makanan mereka masih tercukupi. Namun saat ini mereka membutuhkan pembungkus makanan.

Pengungsi anak-anak tengah bermain, tidak tampak wajah-wajah takut maupun sedih dari mereka, yang ada hanya tawa ceria karena mereka diajak bermain oleh relawan.

Sudah 1 minggu mereka tinggal di pengungsian. Kegiatan sekolah pun diliburkan sehingga tidak ada pelajaran yang biasa mereka dapatkan. Adanya relawan, membuat anak-anak ini terhibur dan menghilangkan kejenuhan di pengungsian.

Selain permainan yang dilakukan oleh relawan, di pos pengungsian ini terdapat 600-800 pengungsi yang mayoritas dari kalangan lansia. mereka mayoritas berasal dari desa dan Kecamatan Puncu dan Kepung.

Berdasarkan infornasi yang diperoleh Tim Liputan 6 SCTV, terdapat 1.500 tambahan pengungsi pasca-turunnya lahar hujan yang terjadi kemarin sore. Hingga saat ini mereka masih bertahan di pengungsian meskipun sebagian sudah kembali ke rumah untuk sekadar membersihkan rumah mereka.

Bagi warga yang bermukim di bantaran aliran lahar hujan diharap untuk waspada dan berhati-hati. Karena Gunung Kelud masih berstatus Awas. (Dan/Yus)

Baca juga:     

[VIDEO] Banjir Lahar Dingin Kelud, Desa Pandansari Terisolir
Diprediksi Hujan Seminggu, Waspadai Banjir Lahar Dingin Kelud
[VIDEO] Korban Letusan Kelud Masih Butuh Bantuan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.