Sukses

Ketua KPU Akui Pengiriman Logistik Pileg 2014 Terkendala

KPU mengakui ada hambatan dalam hal pengiriman logistik karena letak geografis Indonesia. Bantuan TNI dan Polri sangat dibutuhkan.

Pelaksanaan pemilu legislatif pada 9 April 2014 tinggal hitungan bulan. Ketua KPU Husni Kamil Manik pun meyakini pemilu akan terselenggara dengan lancar, baik dari sisi penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) ataupun logistik pemilu. Demikian pula dengan partisipasi calon pemilih.

"Berbagai survei menunjukkan komitmen responden 90 persen akan menggunakan hak pilih. Ini harapan bagi penyelenggara dan peserta pemilu. Sekarang tinggal bekerja keras," kata Husni di kantornya, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Namun dirinya mengaku ada hambatan dalam hal pengiriman logistik karena letak geografis Indonesia. Karena itu, KPU akan meminta bantuan kepada TNI dan Polri dalam mendistribusikan logistik pemilu.

"Untuk distribusi kami punya kendala, dan ini bahan kesiagaan untuk menggunakan peralatan transportasi TNI/Polri, ini akan menjadi pilihan terakhir," ungkapnya.

Dia mengatakan, pendistribusian itu didahulukan untuk daerah-daerah yang tantangan wilayahnya keras, baik di Indonesia timur maupun barat.

"Kita mendahulukan daerah-daerah yang ekstrem untuk pendistribusian, seperti Papua, Aceh. KPU tentu berkomitmen untuk mempersiapkan penyelenggaraan pemilu," ujar Husni.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad siap melakukan pengawasan dalam Pemilu 2014. Salah satunya menandatangani nota kesepahaman dengan para mahasiswa untuk dijadikan sejuta relawan sebagai pengontrol rekapitulasi suara di tingkat desa hingga kecamatan.

"Kami pastikan Bawaslu siap. Dengan kekuatan yang ada kami optimis menyukseskan pemilu. Syaratnya, didukung peserta pemilu. Paling tidak melakukan pengawasan rekapitulasi di tingkat desa," harapnya. (Ado)

Baca juga:
Jelang Pemilu, Aktivis Buruh Deklarasikan Poros Baru
Bandara Soekarno-Hatta Sediakan TPS Pemilu 2014
Ribuan Kotak Suara Terbengkalai di Bogor

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.