Sukses

Pengungsi Kelud Berdatangan ke Pos Kedatangan SBY

Ratusan korban letusan Gunung Kelud didatangkan ke pos pengungsian di Koperasi Sae, Pujon, Malang, Jawa Timur.

Ratusan korban letusan Gunung Kelud didatangkan ke pos pengungsian di Koperasi Sae, Pujon, Malang, Jawa Timur. Para pengungsi itu didatangkan dari pos pengungsian lain menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya diminta Pak Ketua Rukun Tetangga selaku koordinator posko untuk ikut datang ke sini. Sebenarnya saya mengungsi di pos SDN Pandesari," kata Agus, warga Dusun Sayang Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang di pos pengungsian Koperasi Sae, Selasa (18/2/2014).

Meski demikian, Agus mengaku tak masalah diangkut menuju lokasi pengungsian Koperasi Sae. Sebab, ia ingin melihat langsung SBY.

"Biar tak bosan di satu pengungsian terus, hitung-hitung ada hiburan. Saya juga ingin melihat langsung Pak Presiden," tutur Agus.

Selain dari pos Pandesari, pengungsi yang datang ke pos Koperasi Sae juga berasal dari posko SDN Pujon 1, posko Waserda, dan pos pengungsian lainnya.

Pengungsi dari posko lain ini diangkut menggunakan truk milik TNI. Tiba di pos pengungsian Koperasi Sae, sejumlah petugas memberi stempel pengungsi pada tangan mereka. Serta membagikan masker untuk dipakai.

Iksan, salah seorang relawan petugas pos pengungsian di SDN Pujon 1 mengaku diminta petugas untuk mendatangkan sejumlah relawan. Sebab jumlah pengungsi di pos pengungsian Koperasi Sae mulai berkurang.

"Biar terlihat lebih banyak, nanti setelah kunjungan Presiden ya dikembalikan lagi ke lokasi pengungsian semula," tutur Iksan.

Jumlah pengungsi di pos pengungsian Koperasi Sae awalnya sebanyak 1.300 jiwa. Namun jumlahnya berkurang hingga separuhnya karena banyak yang memilih pulang, pindah lokasi pengungsian, hingga mengungsi ke keluarganya. (Eks/Sss)

Baca juga:

50 Juta Material Vulkanik Masih Ada di Puncak Kelud
Pasar Tradisional Dekat Letusan Gunung Kelud Mulai Dibuka
Abu Kelud Masih Tebal, Sebagian Warga Sudah Lepas Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini