Sukses

Ratusan Pengungsi Kelud Terpisah dari Keluarga

Ratusan pengungsi letusan Gunung Kelud terpisah dari keluarga mereka saat proses evakuasi dari desa terdampak menuju lokasi pengungsian.

Ratusan pengungsi akibat letusan Gunung Kelud terpisah dari keluarga mereka saat proses evakuasi dari desa terdampak menuju lokasi pengungsian. Di wilayah Pujon, Malang, Jawa Timur saja hingga saat ini terdata 220 orang dalam daftar pencarian keluarganya.

"Setiap hari ada 10-15 orang yang datang untuk mencari keluarganya. Dari data tercatat 220 orang yang tak ketemu karena terpisah dari keluarganya," kata Kahfi Subhan, relawan PMI Kabupaten Malang di pusat informasi pengungsian Pujon, Senin (17/2/2014).

Jika ada yang ketemu, lanjut Kahfi, maka segera dijemput untuk tinggal bersama di satu lokasi pengungsian. Apalagi warga masih belum diizinkan untuk kembali pulang ke rumahnya.

"Banyak yang kangen karena sudah sekian hari tak ketemu keluarganya," tutur Kahfi.

Dia menambahkan, banyaknya keluarga yang terpisah dikarenakan bermunculan titik-titik baru lokasi pengungsian. Khusus di Pujon saja, tercatat 62 titik lokasi pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 8.628 jiwa.

Heru, warga Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, mengaku datang ke lokasi pengungsian di Pujon untuk mencari keluarganya yang tinggal di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang.

"Saya mencari keluarga Pak Eko, karena sebelum bencana Kelud ini mereka berencana menggelar pernikahan anaknya," kata Heru.

Ia mengaku sudah mencari di berbagai titik lokasi pengungsian di Kota Batu. Namun hingga kini tak juga berhasil ditemukan. "Semoga dalam waktu dekat bisa ketemu, kami semua sudah kangen ingin tahu kondisinya," tandas Heru. (Ado/Ism)

Baca juga:

Presiden SBY Siap Kunjungi Pengungsi Gunung Kelud
Dampak Erupsi Gunung Kelud, Monyet Peliharaan Pengungsi Tewas

[VIDEO] Relawan Hibur Pengungsi Gunung Kelud
Pengungsi Kelud Keluhkan Kurangnya Air Bersih
Warga Yogya Berharap Hujan lebat Agar Abu Kelud Cepat Hilang



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.