Sukses

Agar Tak Menumpuk, Pengungsian Kelud di Malang Ditata Ulang

Saat ini jumlah pengungsi di Malang sudah mencapai lebih 25 ribu jiwa.

Pengungsi korban erupsi Gunung Kelud dari 3 kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai Sabtu 15 Februari malam ditempatkan ulang untuk mempermudah distribusi logistik dan pendataan serta penanganannya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfi mengatakan, jumlah pengungsi yang saat ini sudah mencapai lebih 25 ribu jiwa itu sengaja dibagi ke lokasi pengungsian yang baru. Tujuan pembagian itu agar tidak menumpuk di Kantor Kecamatan Pujon.

"Semula pengungsi banyak yang ditempatkan di Kantor Kecamatan Pujon, termasuk logistiknya. Namun, sekarang sudah kita pecah di lokasi pengungsian yang baru, sehingga titik-titik lokasi pengungsi menjadi 40 titik, termasuk yang ada di Kota Batu," ujar Hafie, Malang, Minggu (16/2/2014).

Hafie mengaku, selama 2 hari sejak terjadi erupsi Gunung Kelud, warga dari 3 kecamatan yang terdampak banyak yang diungsikan ke Kantor Kecamatan Pujon. Bahkan, pengungsi dari Selorejo juga menempati kantor, sehingga harus didata dan ditempatkan ulang.

Hanya, kata Hafie, untuk logistik bantuan dari berbagai pihak memang dipusatkan di Kantor Kecamatan Pujon. Namun tetap didistribusikan ke sejumlah titik lokasi pengungsian yang lain. Apalagi logistik berupa bahan pangan dan minuman jumlahnya melimpah.

Bahkan, lanjut Hafie, dapur umum maupun pasukan siaga bencana dari TNI, Polri, PMI, Tagana, dan relawan dari berbagai elemen masyarakat serta kendaraan operasional ambulans juga terpusat di Posko Kantor Kecamatan Pujon.

Terkait titik lokasi pengungsian yang paling banyak jumlah pengungsinya, menurut Hafie, berada di wilayah Kota Batu, Pujon dan Kasembon. Jumlah pengungsi yang ditempatkan di wilayah Kota Batu mencapai 10 ribu jiwa lebih.

Kebutuhan Mendesak

Menurut Hafie, kebutuhan logistik yang sangat mendesak dan jumlahnya sangat minim di pengungsian cukup beragam. Selain bahan makanan yang harus segera dipenuhi di antaranya adalah pampers untuk balita dan lansia, pembalut wanita, susu balita, pakaian balita, perlengkapan mandi, obat-obatan, selimut, pakaian orang dewasa, serta pakaian dalam dewasa.

"Kalau bahan pangan dan minuman memang sudah melimpah, tapi untuk kebutuhan lain memang masih sangat minim dan masih kita upayakan untuk segera memenuhi," katanya.

Maka itu, Hafie mengimbau agar warga yang akan memberikan bantuan lebih baik memberikan sejumlah kebutuhan yang mendesak tersebut. Karena untuk bahan pangan dan minuman saat ini sudah melimpah. (Ant/Rmn/Yus)

Baca juga:

Harga Sayur dan Buah Naik Dampak Gunung Kelud
Bandara Adi Sutjipto dan Sumarmo Baru Dibuka Esok dan Lusa
Abu Gunung Kelud Mulai Hilang, Bandara Cilacap Dibuka Kembali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.