Sukses

Meski Atap Rumah Dipenuhi Debu, Warga Malang Memilih Bertahan

Sebagian warga Desa Banturejo dan Pandansari, Malang, memilih tetap bertahan di rumahnya yang sudah tertutupi debu vulkanik Gunung Kelud.

Sebagian warga Desa Banturejo dan Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memilih tetap bertahan di rumahnya. Padahal atap rumah mereka sangat rawan roboh karena sudah tertutup debu vulkanik dari Gunung Kelud.

Petugas yang berupaya mengevakuasi pun gagal merayu mereka agar mau pindah ke lokasi pengungsian. Sebagian besar mereka yang memilih tetap bertahan adalah yang berusia lanjut.

"Saya tetap di rumah saja, tidak apa-apa. Paling ini cuma sebentar. Daripada harus bolak-balik ke pengungsian, terus pulang lagi, malah capek," kata Sulikah (45), warga Dusun Banu, Desa Banturejo di Malang, Jawa Timur, Jumat (14/2/2014).

Sulikah tinggal bersama Mak Ana (60) di sebuah rumah dengan dinding kayu. Meski beberapa plafon rumahnya ambrol, ia bersikeras tetap bertahan.

"Ya, seperti ini, banyak orang tua yang ngotot tetap tinggal di rumah. Padahal kami sudah berusaha membujuk mereka agar mau mengungsi sementara," kata Bagyo Setyono, Kabid Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

Namun, banyak pula warga di Desa Banturejo dan desa lainnya seperti Pandansari, Pagersari, Ngantru, dan Waturejo tetap mematuhi peringatan untuk mengosongkan rumah. Transportasi angkut milik BPBD, PMI, Dinas Kesehatan, dan kelompok relawan hilir mudik membantu proses evakuasi warga.

Sejumlah bangunan di Bendungan Selorejo juga rusak. Plafon Masjid Baiturrahman di Selorejo dan beberapa atap gedung lain juga roboh. Debu vulkanik setebal 10-20 centimeter dari erupsi Gunung Kelud memenuhi permukiman penduduk. (Ado/Yus)

Baca juga:

[VIDEO] Tak Kuat Tebalnya Abu Kelud, Posko Pengungsi Ambruk
Candi Borobudur dan Prambanan Ditutup Akibat Abu Gunung Kelud
Kelud Meletus, Sultan Imbau Warga Yogya Pakai Masker
Letusan Kelud: Bahaya yang Mengintai dari `Ring of Fire`

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.