Sukses

[VIDEO] Jatuh Saat Bersihkan Atap dari Debu Kelud, 1 Orang Tewas

Belasan warga Kediri, Jawa Timur terluka akibat jatuh saat membersihkan atap rumah dari abu letusan Kelud. 1 orang bahkan dilaporkan tewas.

Sekitar 18 warga dilarikan ke Rumah Sakit Baptis, Kediri, Jawa Timur karena terjatuh saat membersihkan atap rumah dari semburan abu Gunung Kelud.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (14/2/2014), abu vulkanik merusak material atap hingga atap pun runtuh saat dibersihkan. Sebagian dari korban bahkan sudah berusia lanjut.

Mereka menderita berbagai luka di bagian tubuh bahkan seorang korban dilaporkan tewas setelah terjatuh dari atap. Hingga kini belasan korban masih mendapat perawatan di rumah sakit.

Debu akibat letusan Gunung Kelud menyelimuti wilayah Kediri, Jawa Timur setebal lebih dari 5 centimeter. Hujan debu menyebabkan sejumlah teras rumah dan masjid di kota ini roboh tidak kuat menahan debu. Warga pun bergotong royong menyingkirkan abu Gunung Kelud yang menutupi jalan.

Debu dan pasir di jalan raya membuat jalanan sulit dilalui karena licin. Selain itu, hujan debu memerihkan mata dan mengurangi jarak pandang. Pengguna jalan pun dituntut ekstra hati-hati.

Akibat letusan Gunung Kelud ini, seluruh sekolah di Kediri diliburkan. Di Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) menyatakan penanganan bencana ini berjalan cukup baik karena warga bersedia mengungsi dengan cepat. Namun akibat arah angin hujan debu meluas ke berbagai daerah lain.

Akibat hujan debu yang mengganggu penerbangan di berbagai kota, upaya pendistribusian masker dan berbagai bantuan lain terhambat.

Sejak meletus tadi malam, Gunung Kelud masih mengeluarkan sejumlah letusan kecil. Hingga kini, Status Awas masih diberlakukan dan area dalam radius 10 kilometer dari puncak Kelud harus dikosongkan. (Nfs/Ism)

Baca juga:

Kilat di Puncak Letusan Kelud
Kronologi `Geliat` Gunung Kelud Hingga Meletus
[VIDEO] Tak Kuat Tebalnya Abu Kelud, Posko Pengungsi Ambruk

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.