Sukses

Transjakarta (Baru) Karatan

Tak lama setelah diresmikan Jokowi, bus transjakarta yang baru diketahui dalam kondisi rusak dan karatan. Kok Bisa?

Setelah melihat tanggul Kebon Baru, Tebet, Jaksel, yang dikabarkan jebol, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung menuju Ancol, Jakarta Utara. Mantan Wali Kota Solo itu akan meresmikan 30 armada bus Transjakarta baru produk dari China.

"Dengan mengucap bismillah, pada hari ini saya resmikan 30 bus Transjakarta," ucap pria yang disapa Jokowi itu di halte Transjakarta Ancol, Rabu 22 Januari 2014 lalu. Setelah itu dia membunyikan klakson yang disambut dengan tepuk tangan meriah.

Sebanyak 30 bus yang diresmikan tersebut bakal ditempatkan pada rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. Sebelumnya, 30 bus serupa juga telah diluncurkan. Bus-bus itu ditempatkan di Koridor II, Pulogadung- Senayan, dan Koridor III, Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan.

Namun, selang beberapa hari, beredar beberapa foto pada salah satu media yang menunjukkan 5 bus baru yang didatangkan dari China itu dalam kondisi bekas dan rekondisi pada beberapa bagiannya.

Dalam foto itu, tampak bagian beberapa komponen bus seperti tabung oli power steering dan turbo sensor berkarat atau korosi. Selain itu, kompresor AC tampak berjamur dan kabel otomatis spion terpasang tak rapi, dan salah satu rangka bus juga berkarat.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun langsung angkat bicara. Pihaknya meminta harus ada yang bertanggung jawab atas temuan hal ini. "Siapa? Siapa yang bertanggung jawab? Sudah jelas kok siapa," ujar pria yang kerap disapa Jokowi itu.

Apakah yang dimaksud Jokowi tersebut Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Jokowi tidak membantahnya. "Ya, sudah jelas lah, siapa lagi," ucap Jokowi datar.

Sikap geram ditunjukkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu yakin adanya bus baru yang sudah karatan itu menunjukkan masih banyak pejabat Pemprov DKI yang bermain proyek.

"Periksa semua, bagi pemasok, si pengada, semua harus dipenjarain. Supaya dia kapok. Ini harus dicari kenapa beli bus mahal tapi bobrok. Makannya saya bilang pada aparat, periksa sajalah, tangkap. Ini sudah keterlaluan," geram pria yang akrab disapa Ahok itu di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Ada Suap?

Adanya sesuatu tak beres pada bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) itu memunculkan `bau` tak sedap pada instansi terkait. Meski begitu, perlu data valid untuk membuktikan tudingan tersebut.  

"Mungkin ada oknum Dishub yang menerima barang itu disogok, mungkin kan. Tapi kita belum tahu," ucap Ahok di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Untuk itu, Ahok meminta pengadaan bus Transjakarta dilakukan dengan cermat. Sehingga bus yang didatangkan dengan harga mahal itu bisa lebih berkualitas.

"Ambil contoh bus tingkat Singapura yang sudah teruji berpuluh-puluh tahun. Kenapa tiba-tiba beli, datang merek Winchai (merek China)? Kan aneh," kata Ahok.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana tak dapat memahami alasan munculnya karat pada komponen dan beberapa bagian dalam bus tersebut. Ia curiga, karat pada komponen bus karena kualitas bus yang rendah. "Kita dobel prihatin, karena selain lebih mahal kualitasnya juga buruk," ucap Sani.

Bila hal tersebut dibiarkan, Sani khawatir pengadaan 4 ribu unit bus tahun ini, baik bus Transjakarta maupun bus sedang mempunyai kualitas yang rendah. Karena itu, ia mengatakan peristiwa serupa tidak boleh lagi terjadi.

"Saya minta Komisi B untuk mengundang Dinas Perhubungan untuk menjelaskan kenapa situasi seperti ini bisa terjadi," jelas Sani.

Laut Sebabkan Karat

Presiden Direktur PT San Abadi selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Bus Transjakarta Articulated, Indra Krisna membantah pihaknya menjual bus bekas. Menurutnya, kondisi karat terjadi lantaran bus terlalu lama dalam pengiriman. Biasanya pengiriman hanya 14 hari, namun karena cuaca buruk, pengiriman 31 unit bus memakan waktu hingga 6 pekan.

"Barang apapun kalau ada di sekitar laut, kondisi angin laut dan air laut merusak. Akhirnya ada beberapa minor komponen karat," ucap Indra di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Indra memastikan karat dan rusak yang terjadi pada 5 bus itu tidak terjadi pada bagian mesin. Sebab, bahan mesin terbuat dari alumunium yang tidak akan terkena karat atau korosi. "Kalau mesin kita tegaskan tidak ada karat karena alumunium. Dan kalau hanya itu hanya minor komponen," tegas Indra di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak percaya dengan alasan dari agen pemegang merek bus asal China tersebut. Menurutnya, armada bus yang baru tiba itu tak mungkin berkarat karena terkena air laut selama proses pengapalan.

"Kena air laut ya nggak apa-apa disemprot dong, masa di dalam kapal kena air laut, kita kan nggak ngirim sekali dua kali. Melihat orang lain kirim di tongkang terbuka saja kena air laut tidak masalah kok, lah ini kan pakai kapal," ujar Jokowi heran di Balaikota, Senin (10/2/2014).

Jokowi pun yakin, semestinya bila bus tersebut dikirim melalui kapal, walau harus menempuh perjalanan cukup lama, tidak akan sampai merusak dan membuat komponen dan bagian dalam bus tersebut berkarat dan rusak.

"Artinya di darat dibersihkan. Kalau itu di dalam sebuah kapal yang tertutup, logika saja ya mestinya ndak (kena air laut)," kata Jokowi.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menilai, karat dan kerusakan pada bus baru Transjakarta dan BKTB hanyalah masalah kecil yang tak akan berpengaruh pada performa mesin dan operasional bus. Karena itu, ia meminta agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.

"Misalnya fan belt (tali kipas) AC kendor, itu saja jadi masalah, terus tabung di oli kendor, ini kan bisa diganti, terus radiator bocor, itu kan hanya setelan saja bisa diselesaikan, yang penting ini kan bukan mesin yang berarti. Ini kan istilahnya minor item bukan major item," ujar Pristono di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/2/2014).

Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak agar tidak khawatir terhadap hal tersebut. "Yang rusak kan bukan semuanya, cuma atap-atapnya. Ada bagian-bagian tertentu dan tidak semua mobil yang berkarat," jelas dia.

Komponen yang karat dan rusak itu, kata Udar, ada pada bus-bus produksi China bermerk Ankai dan bus yang dirakit oleh karoseri dalam negeri. "Yang Transjakarta diproduksi dari China dan 10 BKTB dari Karoseri," urai Pristono.

Siap Tanggung Jawab

Udar memastikan pihak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) siap bertanggung jawab dan mengganti komponen-komponen yang rusak dan penuh karat tersebut.

"Tetapi saya katakan beliau (ATPM) yang bertanggung jawab. Sehingga mau menyelesaikan. ATPM dan vendor bertanggung jawab full dan telah siap untuk mengganti," ungkap Pristono.

Presiden Direktur PT San Abadi selaku ATPM Bus Transjakarta Articulated, Indra Krisna mengatakan, akan bertanggung jawab dan mengganti seluruh kerusakan dan karat dan pada 5 bus Transjakarta yang dikirim dari Shanghai, China itu.

Pihaknya telah memesan suku cadang yang mengalami kerusakan, namun belum sampai. "Kita sudah pesan suku cadangnya, tapi memang belum sampai. Kita akan bertanggung jawab full dengan perbaikan," tegas Indra. (Ali)

Baca juga:

Jokowi Tak Percaya Bus Berkarat karena Kelamaan di Kapal
Kadishub DKI: Fan Belt AC Kendor Aja Jadi Masalah...
Bus Transjakarta Berkarat, DPRD Panggil Kepala Dishub DKI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Ja

    Transjakarta

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Rajut

Video Terkini