Sukses

Paramedis Pria Dilarang Masuk, Mahasiswi Meninggal di Kampus Arab

Tim medis disebutkan baru diizinkan masuk kampus 1 jam kemudian usai melalui perdebatan sengit.

Ribuan warga Arab Saudi menumpahkan kekesalannya di dunia maya usai mendengar kabar meninggalnya seorang mahasiswi bernama Amna Bawazeer usai beberapa paramedis dikabarkan dilarang dan dicegat masuk ke kampus khusus wanita untuk memberikan pertolongan.

Kejadian terjadi pada Rabu 6 Februari 2014 pekan lalu. Kini jagat maya dan publik Saudi masih terhenyak soal kasus tersebut. Saat itu, seperti dilaporkan koran lokal Okaz, Senin (10/2/2014), petugas kampus khusus wanita dikabarkan sempat mencegat paramedis pria yang hendak masuk untuk menolong mahasiswi yang terkena serangan jantung.

Tim medis disebutkan baru diizinkan masuk kampus 1 jam kemudian usai melalui perdebatan sengit. Sementara mahasiswi yang membutuhkan pertolongan cepat itu meninggal di dalam kampus.

Seorang staf kampus mengaku dirinya dilarang masuk oleh petinggi kampus. Saat itu, menurut staf yang tak disebutkan identitasnya itu, seperti dimuat News.com.au, pelarangan sejumlah orang masuk ke dalam kampus karena dekan panik.

Kabar ini langsung menyebar cepat ke publik dan menuai kemarahan dari masyarakat. Mereka menyayangkan sikap pihak kampus yang masih teguh menegakkan aturan larangan pria masuk kampus khusus wanita saat kondisi darurat.

Meski demikian Rektor kampus, Badran Al-Omar membantah bahwa pihaknya tidak mengizinkan paramedis pria masuk kampus. Menurut dia, pihak kampus telah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pertolongan pada Amna Bawazeer.

"Staf kami memanggil ambulans pada pukul 12.35 dan tim medis masuk ke kampus pada 12.45. Tak ada yang menghalangi petugas kesehatan. Kata ayahnya, Amna memang punya masalah pada jantunya," ujar Badran.

Guru besar universitas tersebut, Aziza Youssef meminta kepolisian untuk menyelidiki kasus kematian Amna demi menguak apa yang terjadi sebenarnya. "Kami butuh keputusan dan penyelidikan cepat dengan hasil yang tak dipengaruhi pihak keluarga dan budaya," ujar Aziza. (Riz)

Baca juga:

Didakwa Hina Islam, Blogger Arab Saudi Divonis Mati
Arab Saudi Larang Warganya Rayakan Tahun Baru dan Valentine
PBB: Anak-anak Suriah Disiksa & Diperkosa Pasukan Presiden Assad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini