Sukses

KKP Khitankan Anak Nelayan dan Bantu Korban Banjir

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah untuk membantu nelayan. Diantaranya, memberikan bantuan untuk nelayan Muara Baru.

Citizen6, Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengambil langkah untuk membantu nelayan. Diantaranya, memberikan bantuan untuk nelayan Muara Baru  berupa 300 paket sembako, vitamin dan obat-obatan, 460 bungkus nasi, air mineral, selimut dan alas tidur. KKP juga memberikan bantuan langsung berupa  perlengkapan bayi, penyediaan toilet umum (MCK), pakaian layak pakai serta terpal.

“Kami prihatin dengan kondisi nelayan saat ini. bencana banjir menyebabkan mereka tidak bisa melaut. Untuk itu, kami hadir melihat langsung kondisi mereka. Setidaknya bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari", kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, saat meninjau secara langsung korban banjir dan Khitanan Masal sebanyak 89 anak,terdiri dari anak-anak yatim piatu dari keluarga nelayan, anak-anak nelayan, anak-anak pegawai KKP di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Baru Jakarta Utara, Jumat (7/2).

Menurut Sharif, dampak yang ditimbulkan akibat nelayan tidak dapat melaut karena cuaca buruk, pertama, nelayan tidak memperoleh penghasilan karena tidak dapat menangkap ikan. Selanjutnya, karena tidak melaut, nelayan akan kekurangan bahan pangan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya. "Dampak lainnya, berkurangnya suplai bahan pangan produk perikanan, baik untuk pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor," ujarnya.

Sharif mengatakan, untuk menanggulangi dampak cuaca buruk bagi nelayan, KKP telah melakukan berbagai upaya. Pertama, bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Sosial, melakukan Upaya Tanggap Darurat melalui Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Nelayan kecil yang tidak dapat melaut dikategorikan sebagai masyarakat yang terkena bencana sosial sehingga berhak mendapatkan pasokan CBP. Dalam pelaksanaannya di lapangan, Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Sub Dolog setempat," tambahnya.

Kedua, bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melakukan upaya penanganan secara sistemik dengan menginformasikan kondisi cuaca dan keamanan pelayaran bagi nelayan melalui pelabuhan perikanan terdekat maupun melalui layanan SMS, khususnya bagi para nelayan yang telah terdaftar dan memiliki kartu nelayan.

Selanjutnya, menggalakkan program pengembangan diversifikasi usaha bagi nelayan dan pengembangan usaha ekonomi produktif bagi wanita (istri) nelayan. "Untuk jaminan kesehatan bagi nelayan dan keluarganya, KKP bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah, akan memberikan fasilitas asuransi bagi nelayan dan Jamkesmas bagi keluarga nelayan," katanya.

Sharif menambahkan, KKP juga akan memfasilitasi peningkatan akses permodalan usaha untuk pengembangan kegiatan ekonomi melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), sertifikasi tanah nelayan, jasa pegadaian, KUR, KKP-E, dan lainnya. Tahun 2014 direncanakan akan disalurkan sebanyak Rp 200 milyar untuk 2.000 KUB. "Melalui paket PUMP tersebut, diharapkan nelayan dapat terus mengembangkan kegiatan usaha penangkapan ikan sekaligus mengembangkan kegiatan ekonomi produktif lainnya sebagai sumber penghasilan tambahan," ujarnya. (kw)

Penulis:
Efrimal Bahri

Baca Juga:

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.








* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.