Sukses

Bosan Banjir, Warga Kali Sentiong `Manut` Jokowi Pindah ke Rusun

Mereka akan direlokasi ke Rumah Susun sewa Komarudin, Jakarta Timur, akibat banjir yang selalu menerjang wilayah tersebut.

Sebanyak 142 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Sentiong, kawasan Jalan Danau Sunter, akan direlokasi ke Rumah Susun sewa Komarudin, Jakarta Timur. Warga yang berada di wilayah perbatasan Jakarta Pusat dengan Jakarta Utara 'manut' Gubernur Jokowi.

Untuk menempati rusun, warga diharuskan mengambil nomor undian rusun di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. M Soleh (53), salah seorang warga RT 19 RW 005 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku bersedia dipindahkan tempat tinggalnya oleh pemerintah karena dirinya sudah bosan dengan banjir tahunan yang selalu menggenangi rumahnya.

"Kalau dapet di daerah Penggilingan kan masih dekat. Ya saya terima saja daripada harus di balik ke kontrakan saya yang di Depok," kata Soleh di Kantor Camat Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).

Berbeda dengan Soleh, Wahyuti (51), warga Sunter Muara RT 017/005, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku menolak bila dirinya dan keluarganya harus direlokasi ke Rusun itu. Karena, ia merasa sudah nyaman tinggal dirumahnya saat ini selama 30 tahun.

"Saya enggak mau sebenarnya, soalnya cucu saya masih sekolah terus bentar lagi ujian, kan berat pelajaran susah banget, apalagi saya jualan warung kopi disini, kalau pindah nanti mulai dari awal lagi," keluh Wahyuti.

Selain karena sang cucu yang sebentar lagi menghadapi ujian sekolah, Wahyuti juga menginginkan adanya ganti rugi jika rumahnya yang berukuran 4 X 7 meter persegi itu dibongkar. Ia menginginkan Rp 500 ribu tiap meter dan dibayar secara terus menerus selama 6 bulan diluar sewa uang rusun.

"Saya maunya Rp 500 ribu dikali 6 bulan, soalnya kan kalau pindah rusun kan nantinya juga ngontrak, belum bayar listrik dan air," tutur Wahyuti.

Sementara Camat Kemayoran Saefulah mengatakan, rusun Komarudin ada 6 blok, namun baru ada 4 blok yang siap pakai dengan fasilitas listrik dan airnya. Untuk fasilitas lainnya, rusun tersebut hanya terdapat 2 kamar, dapur dan 1 kamar mandi.

Saefulah juga menuturkan, untuk warga yang khawatir soal sekolah anak, nantinya dinas pendidikan dasar (dikdas) dan dinas pendidikan menengah (dikmen) akan mencatat siapa saja yang akan dipindah ke Rusun tersebut.

"Nantinya, tidak sekolah di tempat yang terlalu jauh dan tetap sekolah di tempat yang dekat. Kemudian untuk yang usia lanjut diprioritaskan untuk tinggal lantai satu dan lantai dua," terang Saefulah. (Adm/Ism)

Baca juga:
Warga Kampung Pulo Sukarela Pindah ke Rusun Jadi Prioritas
Relokasi Korban Banjir, Jokowi Bangun Rusun di Lokasi Bekas SD
Jokowi Relokasi Warga Kampung Pulo Tahun Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.