Sukses

Ahok: Semua Jalan Rusak Segera Dibeton

Pemprov DKI akan menggunakan beton bertulang dan semen dengan teknologi baru.

Jalan-jalan rusak di Ibukota seluas 144.000 meter persegi atau 3% lebih dari total jalan yang ada segera diperbaiki. Pemprov DKI akan menggunakan beton bertulang dan semen dengan teknologi baru.

"Nah, kita sudah mau menggunakan teknik beton dan teknologi baru semen yang 6 jam bisa langsung kering," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jakarta, Senin (3/1/2014).

Pria yang kerap disapa Ahok itu mengatakan, Pemprov DKI masih akan melakukan uji coba. Apakah benar semen 6 jam kering yang dimiliki salah satu perusahaan itu benar-benar menyerap air dengan baik sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat.

"Kita mau uji dulu apa dia nyerap airnya atau gimana. Kalau betul, ya kita kerjain. Beberapa jalan kita jadikan contoh dulu," imbuhnya. Cilincing, Tanjung Priok, dan jalan-jalan lainnya akan menjadi prioritas penggunaan beton kelas I.

Ahok mengaku sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudi Siahaan agar semua jalan dibangun dengan beton kelas I. Jenis beton itu umumnya digunakan untuk pekerjaan non-struktural yang pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus.

Ahok mengklaim, daya tahan beton dapat bertahan hingga 5 tahun lebih. Sebab, jika hanya menggunakan aspal hotmix, ketika terendam air akan cepat mengelupas.

"Jadi kita ingin hotmix itu di kampung-kampung yang tidak kena banjir. Mungkin asosiasi nggak suka kayak gitu kan, tapi kita bukan bukan mau nyenangin asosiasi. Ini masalah DKI, yang nyawanya melayang sudah berapa orang?" kata Ahok.

Bahan beton dan semen tersebut, akan dimasukkan ke dalam e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) agar pembelian lebih cepat. "Tapi kendalanya kan sekarang masih musim hujan jadi nggak bisa. Begitu kita lihat cuaca 1-2 hari nggak hujan, baru kita kerjain. Waktunya tergantung cuaca ya," kata Ahok.

Untuk besaran dananya sendiri, diakui Ahok masih dalam kalkulasi. Namun, ia memastikan biaya seluruhnya ditanggung dalam APBD DKI.

Masalah harga yang lebih mahal tidak dipermasalahkannya. Sebab, apabila jalan rutin rusak, maka kerugian ekonomi malah lebih besar. Oleh sebab itu, Pemprov DKI mencari cara dengan beton dan semen teknologi baru agar di Jakarta tidak bolak-balik memperbaiki jalan yang sama.

"Macetnya lagi jalannya rusak lagi. Bukan soal biayanya, tapi ekonomisnya yang penting dikerjain dengan bagus," kata Ahok. (Mvi/Ism)

Baca juga:

[VIDEO] Jalan S Parman Rusak, Laju Bus Transjakarta Terhambat
Terendam Banjir, 3.905 Titik Jalan di Jakarta Rusak
[VIDEO] Awas! Banyak Lubang dan Kerikil di Jalan By Pass Jaktim


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.