Dua korban banjir bercampur longsor di Pujon dan Ngantang, Malang, Jawa Timur, pada Jumat 31 Januari, hingga kini belum ditemukan. Tim gabungan menyisir lokasi pencarian hingga di Bendungan Selorejo.
Â
"Hingga malam ini belum hasil dari proses pencarian, sekarang coba disisir hingga ke Bendungan Selorejo karena sungai itu juga bermuara ke bendungan tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafi Lutfi saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (2/2/2014).
Â
Kedua korban tersebut adalah M Jafar (59) warga Karangpilang, Surabaya, yang juga operator escavator milik UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Seorang korban lagi, Agus Supriyanto (43), warga Kota Batu yang juga saudara dari Supriyanto (13) yang sudah lebih dulu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Sungai Panjul, Ngantang.
Â
Saat banjir beserta longsor terjadi pada Jumat 31 Januari sore hari, Jafar sedang mengoperasionalkan escavator. Sementara Agus dan Supriyanto diduga sedang dalam perjalanan menuju lokasi memancing. Tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, Bazarnas, PMI Kabupaten Malang dan relawan dari berbagai kelompor search and rescue (SAR).
Â
Sementara itu, Jalur Malang-Kediri juga diberlakukan sistem buka tutup. Lantaran pasca banjir dan longsor yang menghantam wilayah Pujon-Ngantang-Kasembon, Jalan Raya Pujon yang ambrol dinilai masih rawan.
Â
"Karena hanya separuh jalan yang masih bisa dipakai, sementara sisi lainnya ambrol dan rawan tergerus oleh luapan air sungai. Pada sisi utara jalan yang ambrol itu juga dipasang bronjong untuk penahan sementara," ujar Hafi.
Â
Ia menambahkan, untuk bis tujuan Malang-Kediri dan Malang-Jombang diminta menurunkan penumpangnya sebelum melintasi jalan tersebut. Ketika bis sudah melewati sisi jalan yang ambrol itu, penumpang baru diizinkan untuk naik lagi.
Â
BPBD Kabupaten Malang masih terus melakukan inventarisir kerusakan akibat banjir beserta longsor di Pujon. Meski demikian, diperkirakan kerugian akibat bencana itu mencapai miliaran rupiah. Selain jalan ambrol, sebuah jembatan Dusun Sukomulyo Desa Kedungrejo Kecamatan Pujon juga ambruk dihantam banjir.
Â
"Sekarang masih terus dilakukan inventarisir sekaligus pembersihan di sisa-sisa banjir. Belum bisa dipastikan berapa nominal kerugiannya," pungkas Hafi. (Mut)
Â
"Hingga malam ini belum hasil dari proses pencarian, sekarang coba disisir hingga ke Bendungan Selorejo karena sungai itu juga bermuara ke bendungan tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafi Lutfi saat dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (2/2/2014).
Â
Kedua korban tersebut adalah M Jafar (59) warga Karangpilang, Surabaya, yang juga operator escavator milik UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Seorang korban lagi, Agus Supriyanto (43), warga Kota Batu yang juga saudara dari Supriyanto (13) yang sudah lebih dulu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Sungai Panjul, Ngantang.
Â
Saat banjir beserta longsor terjadi pada Jumat 31 Januari sore hari, Jafar sedang mengoperasionalkan escavator. Sementara Agus dan Supriyanto diduga sedang dalam perjalanan menuju lokasi memancing. Tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, Bazarnas, PMI Kabupaten Malang dan relawan dari berbagai kelompor search and rescue (SAR).
Â
Sementara itu, Jalur Malang-Kediri juga diberlakukan sistem buka tutup. Lantaran pasca banjir dan longsor yang menghantam wilayah Pujon-Ngantang-Kasembon, Jalan Raya Pujon yang ambrol dinilai masih rawan.
Â
"Karena hanya separuh jalan yang masih bisa dipakai, sementara sisi lainnya ambrol dan rawan tergerus oleh luapan air sungai. Pada sisi utara jalan yang ambrol itu juga dipasang bronjong untuk penahan sementara," ujar Hafi.
Â
Ia menambahkan, untuk bis tujuan Malang-Kediri dan Malang-Jombang diminta menurunkan penumpangnya sebelum melintasi jalan tersebut. Ketika bis sudah melewati sisi jalan yang ambrol itu, penumpang baru diizinkan untuk naik lagi.
Â
BPBD Kabupaten Malang masih terus melakukan inventarisir kerusakan akibat banjir beserta longsor di Pujon. Meski demikian, diperkirakan kerugian akibat bencana itu mencapai miliaran rupiah. Selain jalan ambrol, sebuah jembatan Dusun Sukomulyo Desa Kedungrejo Kecamatan Pujon juga ambruk dihantam banjir.
Â
"Sekarang masih terus dilakukan inventarisir sekaligus pembersihan di sisa-sisa banjir. Belum bisa dipastikan berapa nominal kerugiannya," pungkas Hafi. (Mut)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.