Sukses

Dadank Hasan: Aktivitas Sosial Memberi Kepuasan Tak Ternilai

Namanya Dadank Hasan (tapi bukan orang sunda.) Namun laki-laki asal Makassar ini jatuh cinta sama wayang, khususnya wayang orang.

Citizen6, Jakarta: Namanya Dadank Hasan (benar pakai "k" namun bukan orang Sunda.) Namun laki-laki asal Makassar ini jatuh cinta sama wayang, khususnya wayang orang. Saat ini, disela-sela kesibukannya mengurus bisnis pengiriman, ia sedang giat berlatih untuk pentas.  

Dia bersama Lions Club Jakarta Monas akan mementaskan wayang orang dengan lakon “Mbangun Candi Saptoargo" pada  Sabtu, 8 Februari 2014 di Gedung Kesenian Jakarta.  Pentas ini sekaligus merayakan ulang thain ke-35 Lions Club Monas.

Seluruh penjualan tiket pagelaran wayang ini akan digunakan untuk charity khususnya untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia dan mensejahterakan para seniman.
 
Menurut laka-laki yang hobi berbagi ini, pertama kali main wayang pada tahun 2011.  Waktu itu ia diajak oleh temannya dari  Lions Club Jakarta Monas Green.  Awalnya ia kesulitan karena memang sebelumnya tidak mengerti sama sekai tentang wayang. Apalagi wayang dalam pementasannya memakai bahasa Jawa.

Namun pelan-pelan ia mulai mencintai wayang orang. Dan menurutnya semua itu tidak lepas dari dorongan ibu Bustanil Arifin yang merupakan pencinta wayang sejati.

“Beliaulah yang mendorong kami untuk terus main wayang.   Wayang orang kalau tidak dilestarikan lama kelaman akan punah dan hanya menjadi cerita dalam buku pelajaran,” katanya.

“Suatu tantangan tersendiri buat saya yang bukan orang Jawa, tidak mengerti bahasa jawa, tapi bisa memerankan berbagai peran dalam setiap kali pagelaran wayang orang.

Saat ini  laki-laki yang gemar memabca ini menjabat sebagai  Presiden Lions Club Jakarta Monas untuk periode 2013-2014. Di tengah kesibukan bisnis dan keluargannya ia masih menyempatkan diri melakukan kegiatan sosial.  Alasannya, kegiatan sosial memberinya kepuasan yang tak ternilai, bisa  merasakan langsung kebahagiaan orang orang yang kita bantu.

“Dan itu memotivasi saya untuk menjadi orang sukses dan terus berkarya yang bisa memberi berkat bagi orang lain,” tambahnya.

Selama ini Dadank Hasan bersama Lions Club Jakarta Monas sering memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang beruntung, misalnya para difabel, tuna netra, orang yang tidak punya akses informasi pendidikan. Aapa makna mereka buatnya?

Menurutnya mereka adalah saudara-saudara kita yang masih membutuhkan uluran tangan untuk bisa mandiri dan percaya diri dalam menghadapi persaingan. Anak-anak tunanetra telah dianggap sebagai adalah adik-adiknya yang perlu bimbingan untuk bisa bersaing dan mandiri.

Saat ini kegiatan Lions Club adalah pemberdayaan masyarakat, peduli masyarakat difabel diantaranya pengumpulan tongkat putih setiap tahun untuk tunanetra, program penghijauan, peduli pendidikan dengan pemeriksaan mata dan kacamata gratis untuk anak anak setiap tahun, serta lomba poster perdamaian setiap tahunnya.

Disamping itu para fellow Lions menjadi relawan-relawan yg terjun langsung jika ada bencana. (kw)

Baca Juga:
Joel Mastana: Tak ada Standarisasi Berkendara di Indonesia
Bovie Sandhi: SHFIndo untuk Mengulang Kebahagiaan Masa Bocah

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini