Sukses

Pemilu 2014, Anis: Saatnya PKS dari Tim Sukses ke Kandidat Capres

Anis Matta yakin, sudah saatnya PKS berani mengajukan capres sendiri pada Pemilu 2014 mendatang.

Presiden PKS Anis Matta mengatakan, partainya memang membicarakan koalisi. Namun keputusan partai mana yang akan digandeng, Anis menyatakan masih dalam pembahasan Majelis Syuro. Berbagai pertimbangan masih terus didiskusikan dalam musyawarah itu.

"Belum. Masih petanya dalami dulu peta situasi. Ini kan sangat dinamis sekali. Apalagi survei terakhir menunjukkan ada stagnasi di kelompok partai tengah. Yang kedua selisih antara partai urutan 3 sampai 10 (berdasar survei) ada batas margin error. Sehingga kemungkinan saling menyalip ini besar sekali," kata Anis di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).

Terbuka lebarnya peluang itu membuat partai pada urutan 3 sampai 5 harus mempertimbangkannya lebih matang lagi. Terutama untuk membangun koalisi sendiri atau punya calon sendiri.

Anis menjelaskan, kemungkinan ada 2 partai yang memiliki 'tiket' penuh mengajukan capres  sendiri. Faktor penentu lainnya ialah partai yang menduduki peringkat urutan 3 sampai 5 dalam survei.

"Survei kami, PKS sudah turun sedikit dari posisi 4 pada 2009 ke nomor 5. Tapi jaraknya dekat dengan 4 dan 3. Sehingga peluang kami masuk 3 besar tetap besar," lanjutnya.

Dinamika ini, kata Anis, yang tengah dicermati karena hal ini dapat menentukan bangunan koalisi ke depan. "Pada dasarnya kita terbuka dengan semua partai. Semuanya sama saja," ucapnya.

Anis yakin, sudah saatnya PKS berani mengajukan capres sendiri pada Pemilu 2014 mendatang. Sebelumnya, PKS memang hanya menjadi partai pendukung capres seperti Amin Rais dan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ada keinginan dari arus bawah untuk memperbaiki mental. Dari mental tim sukses jadi mental kandidat," tandas Anis. (Ali)

Baca juga:

Tifatul: 20 Tahun Lagi Capres Masih dari Jawa, Tahu Diri Saja
Tifatul PKS: Isu Poligami Bikin Pemilih Wanita `Kabur`
3 Besar Bakal Capres PKS Hasil Rapat Majelis Syuro

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini