Sukses

Bocorkan Rahasia NSA, Snowden: Pejabat AS Mau Bunuh Saya

Edward Snowden kembali membuka tabir rahasia agen intelijen Negeri Paman Sam.

Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden, kembali membuka tabir rahasia agen intelijen Negeri Paman Sam.

Pembocor rahasia intelijen itu menuduh NSA terlibat dalam spionase industri. Selain menyadap, Snowden mengatakan, NSA juga mematai-matai sejumlah perusahaan global.

Secara spesifik, Snowden menyebut NSA akan memata-matai perusahaan global Jerman yang bersaing dengan perusahaan Amerika Serikat.

"Jika ada informasi di Siemens yang mereka (NSA) pikir bakal menguntungkan kepentingan negara, bukan kepentingan keamanan nasional, mereka bakal mencari informasi itu dan mengambilnya," ujar Snowden dalam wawancara dengan televisi Jerman ARD TV di Moskow, seperti dikutip dari BBC, Senin (27/1/2014).

Selain itu, Snowden yang kini mendapat suaka sementara dari Rusia juga mengungkap ada agen AS yang mengincar dan ingin membunuhnya saat berada di luar rumah.

"Orang-orang itu adalah pejabat pemerintah (AS). Mereka bilang bakal menembak kepala saya atau meracuni saya saat saya keluar dari supermarket, lalu menginginkan saya mati di kamar mandi," ujar Snowden yang dimuat Channel News Asia.

Informasi terbaru yang dibocorkan Snowden ini menambah luka Jerman setelah sebelumnya diungkap bahwa ponsel Kanselir Angela Merkel disadap.

Koresponden BBC di Jerman, Stephen Evans, melaporkan, pengakuan Snowden tentang spionase perusahaan industri itu juga ditengarai bakal semakin menyulitkan pemulihan kepercayaan antara AS dan Jerman.

Pada Agustus 2013, Rusia memberikan suaka pada Snowden selama 1 tahun setelah dia diburu AS atas sejumlah bocoran dokumen yang dilakukannya.

AS mendakwa Snowden dengan kasus pencurian properti pemerintah, komunikasi ilegal atas informasi pertahanan nasional dan penyebaran informasi rahasia intelijen yang disengaja. Masing-masing dakwaan itu mengganjar Snowden dengan hukuman penjara maksimum 10 tahun.

Snowden baru-baru ini menegaskan, dia tidak bakal mungkin disidang oleh pemerintah AS secara adil. Karena itu, ia tak berencana kembali ke negeri asalnya itu. (Riz/Yus)

Baca juga:

Kaleidoskop Internasional 2013: Perang Saudara dan Penyadapan
Hakim Putuskan NSA Bersalah, Edward Snowden Dimaafkan?
Edward Snowden: Misi Sudah Selesai, Aku Puas dan Menang...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.