Sukses

Thailand Semakin Panas, Pemimpin Anti-Pemerintah Tewas Ditembak

Suthin Tharathin ditembak di bagian kepala saat berorasi di atas truk.

Konflik politik di Thailand terus memanas. Seorang pemimpin demonstran antipemerintah, Suthin Tharathin, tewas ditembak setelah memblokir tempat pemungutan suara di Bangkok. Sementara, 9 lainnya terluka.

Tharathin merupakan pemimpin demonstran dari the People's Democratic Reform Committee (PDRC). Laman CNN, Minggu 926/1/2014) memberitakan, Tharathin tewas di depan Kuil Sri Eiam.

Sementara, laman News.com.au memberitakan, Tharathin ditembak saat berorasi. "Suthin Tharathin ditembak di bagian kepala saat berorasi di atas truk," kata juru bicara demonstran Akanat Promphan.

"Pemerintah gagal memberikan keamanan dan keamanan untuk siapa pun hari ini walau dalam kondisi darurat," tambah Promphan.

Polisi mengatakan, saat para demonstran keluar area yang diblokir, terdengar tembakan berulang kali. Pejabat kepolisian setempat, Kolonel Thawatkiat Jindakuansanong mengaku tak bisa mengidentifikasi pelaku penembakan. Namun setelah insiden itu, kelompok antipemerintah mendatangi kelompok propemerintah. Mereka terlibat adu mulut.

Para demonstran antipemerintah meminta Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra turun dari jabatannya. Mereka menilai Yingluck hanyalah boneka saudaranya yang juga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawatra.

Setelah terjadi serangkaian bentrokan, pemerintah Thailand mengumumkan keadaan darurat pada pekan lalu. Pada Jumat yang lalu, pengadilan Thailand menyatakan pemilihan yang akan digelar bulan depan bisa ditunda. Pemerintah pun sepakat menunda pemungutan suara.

Akibatnya, aksi demonstrasi di Thailand kembali menggeliat. Kelompok antipemerintah memblokir dan menutup sejumlah tempat pemungutan suara. Sebanyak 45 dari 50 tempat pemungutan suara ditutup karena diblokir kelompok antipemerintah. (Eks)

Baca juga:
Thailand Darurat 60 Hari!
Polisi Identifikasi Bomber di Markas Anti-PM Thailand
Thailand Darurat, AS Keluarkan Peringatan Perjalanan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.