Sukses

Masih Banjir, TPU Karet Bivak Jadi Tempat Bermain Anak-anak

Hujan yang mengguyur ibu Kota Jakarta selama 2 Minggu ke belakang membuat banjir dimana-mana. TPU pun jadi kolam renang dadakan anak-anak

Golek tawa terdengar dari kejauhan. Hujan dengan curahnya yang tinggi sejak pekan lalu, secara ajaib menyediakan kolam renang dadakan bagi anak-anak. Tak jarang, jalanan atau terowongan yang semula digunakan pengendara kendaraan bermotor pun menjadi tempat main air.

Ternyata, banjir juga mengubah salah satu sudut di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak menjadi kolam renang. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak sekitar. Tergenang air setinggi 60 cm. Anak-anak pun tak bisa merendamkan seluruh badannya dalam air.

Mereka berlari-lari di atas 'kolam renang', tak peduli pijakkan yang ditapaki adalah mereka yang sudah wafat. Tak hanya itu, kecebong pun terlihat berenang ke arah yang tak menentu, tampaknya genangan itu sudah menjadi habitat baru. "Banjir begini sudah dari 8 hari yang lalu. Ini total TPU ada 23 hektar, yang terkena imbas 2 hektar. Yang kerendem dari Blok AA1 Blad 14-18 dan Blad 36-37," kata perawat makam TPU Karet Bivak Udin saat ditemui Liputan6.com, Minggu (26/1/2014).

Udin mengatakan banjir telah menelenggamkan hampir seratus makam. Banyak ahli waris atau keluarga yang kecewa dengan keadaan demikian. Sudah hampir 1 minggu, banjir pun tak kunjung surut. "Pembuangannya nggak ada. Pemborongnya nggak mikir apa dampaknya ketika banjir datang. Memang ini daratan sini rendah, tapi pembuangannya nggak ada, ya gini hasilnya," geram Udin.

Pria paruh baya dengan rambut tampak memutih itu berkata demikian sambil menunjuk-nunjuk gedung pencakar langit yang terlihat dari area TPU Karet Bivak. Sebab, pada zaman ia masih muda, gedung pencakar langit sebelumnya merupakan petakan sawah dan pepohonan.

Kekecewaan Udin makin menjadi sembari ia memperlihatkan salah satu makam, tepatnya di Blok AA1 Blad 14. Agak sulit mencapai makam tersebut, genangan air menjadi kendala. Terlihat sedikit samar, nama yang terukir, yakni
Rosnia Bakrie.

"Total makam di sini ada 3 ribu, dan banyak yang dimakamkan di sini orang-orang hebat. Ini salah satunya, ibu dari Pak Ical (Rosnia Bakrie)," terang Udin.

Aburizal Bakrie atau Ical, lanjut Udin, mengetahui keadaan makam ibunya yang terendam genangan air. Namun apa daya, daratan yang rendah serta tak ada pembuangan air pun menjadi masalah untuk menyurutkan genangan tersebut. Selain Ibunda Ical, ada pula makam dari sanak keluarga Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik. Ada pula artis yang dimakamkan di Karet, yaitu komedian Benyamin dan suami Titiek Puspa.

"Banyak tokoh, ini pemakaman elit. Malu kalau banjir begini. Pemerintah juga apa nggak malu? Mana itu Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta? Kok nggak ada yang lihat kemari," ketus Udin.

Ancam Jebol Dinding

Banjir yang tak kunjung surut di TPU Karet, ternyata menyurutkan pula keadaan finansial Udin. Sudah seminggu ini, ia hanya mendapat pemasukan Rp 20 ribu per hari dari sedekah merawat makam.

"Kalau banjir gini, apanya yang mau dirawat? Keluarga yang ziarah mana ada yang kucuk-kucuk kasih uang," ujarnya sembari menghela nafas.

Kantong kesabaran Udin pun dinilainya hampir meledak. Ia akan menunggu beberapa hari, melihat apakah ada dari pihak pemerintah pusat maupun daerah memberikan solusi. Bila tak ada tindakan dari pemerintah, Udin mengaku akan bergerak.

"Saya akan gerak, nggak bisa diam saja kayak gini. Logikanya kan nggak ada pembuangan karena sekelilingnya ditutup tembok. Itu bakal saya gedor dan saya jebolin." "Nanti kita usahain buang airnya ke Kali Malang biar ngalir ke Pintu Air Petamburan," tambah Udin.

Tak terasa, sinar oranye matahari telah berada di ufuk barat. Golek tawa anak-anak sudah tiada. Hening. Angin pun berembus melewati makam-makam, Udin pun membawa sapu lidi dan gunting rumput, berjalan menuju rumah. Banjir kali ini tak hanya mengusik mereka yang masih bisa beraktivitas, tapi juga mereka yang telah wafat. (Dji/Eks)

Baca juga:
5 Titik Banjir di Jakarta Utara Mulai Surut
Banjir Surut, Seluruh Armada Transjakarta Beroperasi Normal
Awas Genangan Air di Jalan Bungur Besar dan Gunung Sahari Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.