Sukses

JK: Kemenag Lebih Sibuk Urus Haji Ketimbang Masjid

Namun, JK menyindir, selama ini perhatian itu dirasa kurang dan Kemenag lebih sibuk urus haji.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla atau yang lebih sering disapa JK, menyindir aktivitas Kementerian Agama. Kementerian yang dipimpin Suryadharma Ali itu dinilai lebih sibuk mengurus haji ketimbang masjid.

"Orang-orang di Kementerian Agama, jangan nanti kalau masalah haji semua sibuk, tapi mengurus masjid tidak. Jadi mari kita sama sama memperbaiki masjid," kata JK saat berpidato di acara peluncuran 50 unit mobil pemelihara masjid, di Masjid Istiqlal, Minggu (26/1/2014).

"Kemenag harus mengembalikan kepada umat apa yang telah didapatnya dari masyarakat, melalui masjid."

Menurut Wakil Presiden periode 2004-2009 ini, DMI selalu mengajak Kementerian Agama bersama-sama menata masjid-masjid di Indonesia. Namun, JK menyindir, selama ini perhatian itu dirasa kurang dan Kemenag lebih sibuk mengurus haji.

JK menilai, masjid merupakan sarana strategis yang butuh perhatian pemerintah, karena tempat umat beribadah dan menjalankan berbagai aktivitas. Kalau perhatian pemerintah kurang, bisa saja di masjid berkembang paham radikal yang bisa merepotkan pemerintah sendiri.

Mendengar sindiran JK, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku malu karena institusi lain telah membuat MoU kerja sama di berbagai bidang dengan DMI, tapi Kementerian Agama sendiri malah belum. Kalau begitu, jawab Wamenag, Kementerian akan mengusulkan anggaran masjid dinaikkan dan akan peduli dengan program dewan masjid.

"Kami berterima kasih kepada Pak Jusuf Kalla, karena mau mengurus masjid," kata Nasaruddin. "Di luar banyak tokoh tapi tidak akrab dengan masjid seperti Pak Jusuf Kalla."

Pengeras Masjid

Penataan sound system atau pengeras suara masjid kini resmi menjadi tugas mobil unit pemeliharaan DMI yang diluncurkan pada hari yang sama. Mobil itu telah mulai berkeliling melakukan perbaikan.

Tiap mobil unit diawaki 3 orang kru, mereka semua berjumlah 300 orang sudah mengikuti pelatihan di Pusat Pelatihan Panasonic. Mobil unit Pemeliharaan Masjid, akan berkeliling menata sound system masjid di seluruh Indonesia agar tidak mendengung.

"Ini merupakan pekerjaan besar," kata JK. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 300 miliar untuk memperbaiki sound system 100 ribu masjid selama 3 tahunan.  Untuk menjalankan program ini, JK menunjuk Rudiantara, mantan Wakil Dirut Semen Gresik dan PLN sebagai Koordinator Program. Serta, Sofyan Djalil, mantan Menteri BUMN sebagai Penanggungjawab. (Ism/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.