Sukses

Rano Karno: Butuh 10 Tahun Normalisasi Cisadane

Wagub Banten Rano Karno pun menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk melaksanakan normalisasi Cisadane.

Setelah memantau ketinggian air sungai di Bendung Pasar Baru di Sungai Cisadane, Tangerang, Banten, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memutuskan untuk menunda pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane. Pembangunan sodetan baru dilakukan setelah dilakukan normalisasi terhadap sungai Cisadane.

Wakil Gubernur Banten Rano Karno pun menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk melaksanakan normalisasi Cisadane.

"Mengerjakan normalisasi ini butuh waktu. Barang kali kalau dari mulai Tangerang Selatan kemudian masuk Kabupaten dan Kota, mungkin memerlukan waktu 10 tahun. Baru kita bicara sodetan," kata Rano di Kantor Inspektorat Kota Tangerang, Banten, Sabtu (25/1/2014).

Oleh karena itu, Rano menegaskan, normalisasi Cisadane merupakan prioritas utama Pemprov Banten untuk menanggulangi banjir. "Kita tentu mendukung semua program pemerintah pusat, terutama yang terkait penanggulangan banjir," ujar Rano.

Walikota Tangerang Arief Wismansyah menjelaskan, Pemkot Tangerang, Pemkab Tangerang, Pemprov Banten, dan Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membahas kelanjutan Sodetan Cisadane-Ciliwung.

"Senin akan ada rapat untuk normalisasi Sungai Cisadane. Mudah-mudahan ke depan ada sinergisitas untuk mengatasi banjir dan kemacetan," ujar Arief.

Dia menjelaskan, kondisi sungai Cisadane saat ini sangat memprihatinkan. Sehingga memang dibutuhkan normalisasi sungai. "Masih rawan mengakibatkan bajir di Tangerang. Sungai Cisadane sempat meluap dan menggenangi 6 kecamatan Kota Tangerang. Kondisi pintu air 10 sendiri ada 4 pintu yang rusak dan masih 2 yang berfungsi. Itu pun harus manual," terang Arief.

Cisadane memiliki bentang sungai sepanjang 13 km yang membelah Kota Tangerang menjadi 2 bagian. Terdapat 6 saluran irigasi dan situ yang bermuara ke Sungai Cisadane.

Arief menambahkan, pendangkalan di Sungai Cisadane semakin parah. Ada peninggkatan ketinggian dari 150 cm menjadi 180 cm. "Lalu ada 63 lokasi banjir untuk wilayah kota saja, sebelumnya ada sekitar 40. Yang baru dikeruk baru sekitar 2 km itupun hanya bagian sisinya saja," ujar Arief memberikan penjelasan kepada Jokowi dan Rano Karno.

Banjir akibat luapan Sungai Cisadane kali ini merendam 5.643 Kepala Keluarga (KK), karena efek sedimentasi di sungai. Jarak antara Sungai Cisadane di hilir dengan bandara hanya 2 kilometer. Sehingga jika terjadi banjir, maka akan mengganggu penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. (Riz/Ein)

Baca juga:

Datang ke Tangerang, Jokowi Disambut Spanduk Penolakan Sodetan
Wagub Banten Rano Karno Setujui Sodetan Cisadane dengan Syarat
Tak Mau Tangerang Tenggelam, Jokowi Berubah Pikiran
Logika Jokowi Buat Sodetan Ciliwung - Cisadane

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.