Sukses

[VIDEO] UGM Kembangkan Cara Alami Pembasmi Nyamuk DBD

Para peneliti di UGM mengembangkan cara alamiah mencegah demam berdarah, dengan menggunakan nyamuk.

Musim hujan selalu diidentikan dengan musim demam berdarah. Untuk mencegah merebaknya penyakit demam berdarah, biasanya dilakukan dengan cara pengasapan atau fogging untuk mematikan nyamuk. Tetapi kini, para peneliti di Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan cara alamiah, yang justru menggunakan nyamuk.

Seperti dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (25/1/2014), sekilas, secara fisik, nyamuk yang dikembangkan di laboratorium proyek pemberantasan nyamuk dengue atau Eliminate Dengue Project (EDP) Pusat Kedokteran Tropik UGM  ini tidak ada bedanya dengan nyamuk kebanyakan di lingkungan kita.

Namun ternyata, nyamuk ini tak bisa menularkan demam berdarah, karena di tubuhnya sudah disuntikkan bakteri wolbachia. Wolbachia adalah bakteri alami yang banyak ditemukan pada serangga di Indonesia, seperti lalat buah, ngengat, kupu-kupu, dan capung. Juga pada nyamuk Aedes Albapictus, kerabat nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah.

Bakteri Wolbachia bisa mencegah perkembangbiakan virus dengue di tubuh nyamuk, sehingga nyamuk itu tidak bisa lagi menularkan demam berdarah.

Dibanding metode pengendalian demam berdarah yang sudah dikenal, penggunaan nyamuk berbakteri wolbachia lebih hemat dan efektif karena tidak perlu dilakukan berulang-ulang seperti halnya fogging.

Setelah dilepas di suatu wilayah, nyamuk ber-wolbachia akan kawin dengan nyamuk lokal dan berkembang biak. Nyamuk hasil perkawinan dengan nyamuk ber-wolbachia akan mempunyai kemampuan seperti induknya yaitu mencegah perkembangbiakan virus dengue.

Sebelum dilepas di Kronggahan dan Nogotirto, Sleman, nyamuk ber-wolbachia sudah diujicobakan di Australia sejak tahun 2011 lalu. Hasilnya, dalam waktu 2 hingga 3 tahun sejak pelepasan itu, penyebaran demam berdarah di wilayah tersebut turun drastis.

Sayangnya, hingga kini pelepasan nyamuk ber-wolbachia di sejumlah tempat di DIY masih menuai kontroversi. Ada  warga yang menerima, ada pula yang menolak. Terkait penolakan tersebut, tim EDP UGM akan terus mengintensifkan sosialisasi kepada warga, sehingga penggunaan nyamuk ber-wolbachia bisa semakin luas. (Adm/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.