Sukses

Protes Kebijakan Pemerintah, 4 Demonstran Ukraina Tewas Tertembak

Bentrokan antara polisi dan demonstran yang menentang kebijakan baru dari pemerintah pecah di Kiev. 4 orang pun meregang nyawa.

Bentrokan antara polisi dan demonstran yang menentang kebijakan baru dari pemerintah pecah di Kiev, Ukraina. 4 Pendemo pun dilaporkan tewas dalam bentrokan tersebut.

"Setidaknya 4 orang tewas ditembak dan ratusan luka-luka dalam bentrok antara demonstran dengan polisi terkait undang-undang baru yang membatasi hak untuk protes di Ukraina," ucap kepala pelayanan medis relawan, Oleg Musiy, kepada CNN seperti dimuat Liputan6.com, Kamis (23/1/2014).

Terkait insiden itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina pun menyatakan akan segera menyelidiki insiden tersebut. Menurut laporan media lokal setempat, beberapa korban tewas diduga terjatuh dari patung atau monumen.

Dialog sudah diupayakan. "Para pemimpin dari tiga faksi oposisi bertemu Presiden Viktor Yanukovych dan kelompok kerja pemerintah pada Rabu 22 Januari untuk mencoba menyelesaikan krisis," demikian tulis situs resmi Presiden.

Mereka adalah Vitali Klitschko (pemimpin Partai Udar), Arseniy Yatsenyuk, dan Oleh Tiahnybok.

Menurut Klitschko, pemerintah Yanukovych berada di balik kerusuhan itu. "Kami tidak menerima jawaban," kata Klitschko mengacu pada tuntutan untuk pemilu lebih awal dan pengunduran diri pemerintah.

"Ketika kita berbicara tentang membatalkan undang-undang baru yang membuat kami seperti seorang penjahat, kami mendengar mungkin ini bisa menjadi titik negosiasi," jelas Klitschko.

 "Jika besok Presiden tidak membuat langkah maju, kami akan turun kembali," teriak Klitschko di tengah-tengah demonstran.

Para demonstran telah berunjuk rasa di jalan-jalan bersalju sejak akhir pekan lalu sebagai protes terhadap UU larangan demonstrasi yang mulai berlaku Rabu kemarin.

Pemicu awal adalah protes publik atas keputusan Yanukovych pada November 2013 terkait pembatalan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan berpaling ke Rusia sebagai gantinya.

Sejauh ini, Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mendesak semua pihak di Ukraina untuk menahan diri dan mencari solusi demokratis untuk krisis politik yang sedang berlangsung.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga memperingatkan, situasi di Ukraina "semakin di luar kendali " dan mendesak dialog antara semua pihak.

Informasi dari Kementerian Dalam Negeri, 195 petugas polisi terluka dan 84 dirawat di rumah sakit akibat bentrok yang terjadi pada Minggu 19 Januari. (Tnt/Yus)

Baca juga:

Jurnalis Cantik Dihajar Para Pria Kekar Gegerkan Ukraina
Hancurkan Simbol Komunis, Pendemo Ukraina Diserang Balik Polisi
Ukraina Rusuh, Patung Lenin Dirobohkan




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.