Sukses

[VIDEO] Pengungsi Sinabung `Bunuh Waktu` dengan Kerajinan Tangan

Upaya relawan mengajari para ibu di pengungsian membuat kerajinan tangan dan kue, bantu pengungsi mengisi waktu, sekaligus menghasilkan.

Menghabiskan waktu di pengungsian berbulan-bulan lamanya dan tak tahu sampai kapan akan tetap berada di pengungsian, menjadi salah satu siksaan tersendiri bagi para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Tapi, hal itu tak berlaku bagi sejumlah perempuan di pos pengungsian Islamic Center Berastagi, Kabupaten Karo. Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (20/1/2014), mereka punya kegiatan baru yang bisa mengusir jemu setiap harinya.

Mereka menganyam daun pandan untuk dijadikan wadah cantik dan tikar. Kerajinan sumpit pandan alis wadah dari daun pandan dan tikar, memang salah satu kerajinan khas Tanah Karo.

Upaya 'membunuh waktu' terlihat pula di lokasi pengungsian Gereja Paroki Santo Petrus dan Santo Paulus, Kabanjahe. Di sana, sebagian perempuan di pengungsian, sibuk memasak berbagai macam kue kering. Dengan modal seadanya, mereka yang sehari hari bekerja sebagai petani sayuran dan buah, mencoba peruntungan dengan membuat kue kering.

Dengan bantuan relawan gereja, mereka bahkan akan memasarkan kue kering buatannya hingga ke Kota Medan, Sumatera Utara. Dengan kegiatan ini, para ibu bisa mengisi waktu di pengungsian, sekaligus mendapatkan penghasilan. (Ans/Mut)

Baca juga:
[VIDEO] Debu Vulkanik Sinabung Kian Tebal, Warga Mengungsi
BNPB: Logistik Pengungsi Gunung Sinabung Cukup 5 Hari
[VIDEO] Derita Berkepanjangan Pengungsi Sinabung

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini