Sukses

Australia `Membara`, 1 Warga Meninggal Akibat Ratusan Kebakaran

Australia 'membara', gelombang panas di negara itu meningkat dan diperkirakan berlangsung lama karena sudah memasuki musim panas.

Australia 'membara'. Gelombang panas di negara itu meningkat dan diperkirakan berlangsung lama karena sudah memasuki musim panas.

Dilansir dari News.com.au, Jumat (17/1/2016), gelombang panas itu dilaporkan menelan nyawa seorang warga. "Seseorang telah ditemukan tewas di Roses Gap," kata polisi.

"Kematian ini terkait kebakaran yang terjadi," jelas polisi dalam sebuah pernyataannya.

Sementara, Xinhua melansir, di bagian tenggara Negeri Kangguru itu mulai mengalami cuaca panas ekstrem sejak pekan ini. Di Melbourne, selama 4 hari berturut-turut bahkan berada pada suhu lebih dari 40 derajat Celcius --cuaca yang tak pernah terjadi sejak 1908.

Sedangkan di Adelaide, suhu 40 derajat Celcius itu terjadi selama 5 hari. Pada Kamis 16 Januari waktu setempat, bahkan suhunya telah mencapai 46,1 derajat Celcius.

Suhu yang ekstrem itu diperkirakan akan terus 'memanggang' Australia hingga akhir pekan ini.

Diberitakan media-media lokal, Adelaide, ibukota Australia Selatan berada pada suhu 29,1 derajat pada Jumat pagi. Namun Badan Meteorologi setempat (BoM) mempekirakan suhu maksimal 42 derajat Celcius akan terjadi di kota itu.

Associated Australia Press (AAP) melaporkan, jika Adelaide melewati suhu 40 derajat Celcius pada hari Jumat, maka akan membuat kota itu berada dalam suhu panas ekstrem lebih dari 40 derajat Celcius selama 5 hari. Gelombang panas itu pun akan menjadi kondisi ketiga terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah.

Melbourne, ibu kota Victoria juga 'membara' karena berada pada suhu di atas 40 derajat Celcius selama 4 hari. BoM mengatakan, suhu diperkirakan mencapai 44 derajat Celcius di Melbourne.

Suhu panas yang juga menyebabkan ratusan kebakaran di Australia pun dijuluki dengan The Black Saturday, dengan suhu mencapai 43,9 derajat Celcius pada Kamis 16 Januari.

Kebakaran

Dilansir dari Xinhua, kebakaran hutan yang mematikan melanda negara bagian selatan Victoria, menyebabkan 173 orang tewas dan 500 luka-luka. Victoria pun diberitahu akan melewati hari terburuk sepanjang masa, peramal cuaca memperingatkan gelombang panas memecahkan rekor dengan suhu melonjak ke 46,4 derajat Celcius, yang dikombinasikan dengan angin kencang hingga 90 km/jam.

Walikota Australia atau Australian Capital Territory juga mengumumkan suhu panas terik itu.

Sejauh ini, di Victoria ada 72 kebakaran hutan dengan 43 kebakaran besar tak terkendali. Di Australia Selatan, ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang di sekitar 16 lokasi kebakaran. Di New South Wales, ada hampir 50 kebakaran, 12 di antaranya sangat sulit dipadamkan.

Menurut BoM, suhu di Canberra diperkirakan mencapai 41 derajat Celcius pada hari Jumat ini. Bahkan ibukota Tasmania Hobart juga diperkirakan akan mengalami cuaca panas ekstrem, dengan suhu diperkirakan akan mencapai hampir 40 derajat Celcius. BoM memperkirakan suhu berada pada 38 derajat Celcius di Hobart, sebelum berubah dingin dan kemungkinan akan ada pergerakan badai pada Jumat malam.

Media lokal setempat juga memberitakan dari pihak kesahatan ambulans Victoria tercatat 13 orang pada kasus  kelelahan akibat panas dan 7 orang mengalami serangan jantung dari tengah malam hingga pukul 06.30 waktu setempat. Dalam 24 jam sebelumnya, 163 kasus kelelahan panas, 37 serangan jantung dan sembilan kasus anak-anak terkunci dalam mobil.

Akibat panas itu, penggunaan listrik di Australia pun memecahkan rekor. Sebab masyarakat banyak menggunakan mesin pendingin.

Penggunaan listrik di Victoria saja melonjak menjadi 10.300 megawatt pada Kamis 16 Januari sore, berada pada level tertinggi selama pekan ini. The Australian Energy Market Operator (AEMO) pun mengharapkan bisa menyuplai listrik lebih dari 10.000 megawatt.  (Tnt/Mut)

Lihat juga:
[VIDEO] Separuh Wilayah AS Beku Diterjang Badai Salju
Brrr... Beberapa Bagian di AS Lebih Dingin dari Mars
[VIDEO] Suhu Ekstrem Amerika Ubah Air Panas Jadi Es... Seketika

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini