Sukses

Tukang Ojek Janda Kendalikan Jaringan Narkoba Pakistan

BNN pada 9 Januari 2014 lalu membekuk jaringan narkotika internasional yang melibatkan 1 kurir warga negara Pakistan berinisal SUK.

Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 9 Januari 2014 lalu membekuk anggota jaringan narkotika internasional yang melibatkan 1 kurir warga negara Pakistan berinisal SUK alias Umar.

BNN juga salah satu kurir yang juga membekuk sopir angkot berinisial TR alias TH. Selain itu, BNN membekuk seorang janda yang juga tukang ojek berinisial RL. RL diduga salah satu pengendali peredaran narkoba dalam jaringan ini.

Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan masyarakat terkait aktivitas jaringan narkotika jenis heroin dan sabu dari Pakistan itu. Lalu ketiganya dapat ditangkap dalam waktu hampir bersamaan di tempat yang berbeda.

"Kita lakukan kegiatan intelejen di wilayah Depok dapat menangkap TH, setelah menerima tas dari seseorang di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta dari Umar dan langsung dibawa ke rumah Beji Depok, lalu di situ petugas mengamankan barang bukti. Sedangkan untuk RL ditangkap di Cinere di rumahnya," kata Sumirat, di Gedung BNN, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Sumirat memaparkan, ternyata yang mengendalikan peredaran barang haram yang dipasok dari Pakistan tersebut adalah RL, yang rencananya akan diedarkan di wilayah Jakarta.

"TH ini diperintahkan oleh RL untuk melakukan pengambilan barang kepada Umar. Ternyata RL ini sementara yang mengendalikan terkait jaringan Pakistan dan pengambilan barang antara TH dan Umar," papar Sumirat.

Sumirat menerangkan, untuk upah yang diterima Umar sendiri sebesar US$ 1.000, dan Rp 1 juta untuk TH dan RL masing-masing menerima Rp 500 ribu. Untuk Umar sendiri, ini adalah misi yang kedua setelah pertengahan tahun 2013 dirinya lolos memasukkan narkotika dengan jenis yang sama ke Indonesia.

Sumirat menjelaskan, saat ini pihaknya sedang memburu orang di balik RL, karena diduga kuat ada orang yang memerintahkan RL. Selain itu, Sumirat juga menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar Pakistan untuk Indonesia untuk memburu bandar besarnya di Pakistan.

"Satu orang WNI buron ya. Kita menduga kuat dibelakang RL ada yang menggerakkan. Kita juga sedang memburu bandarnya di Pakistan sana," ucap Sumirat.

Total dari penangkapan ketiganya, BNN menyita heroin seberat 1.564,3 gram dalam bentuk kapsul dan serbuk, serta sabu seberat 942,2 gram dalam bentuk kapsul. (Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini