Sukses

Bangkok Terus Dibikin Lumpuh Sampai PM Cantik Bersedia Mundur

Akibat aksi massa oposisi, Kota Bangkok lumpuh. Sebagian besar aktivitas perkantoran dan pemerintah tak berjalan.

Massa oposisi berjumlah ribuan masih betah bercokol di sejumlah kawasan vital Ibukota Thailand, Bangkok. Harga mati bagi mereka, ingin Perdana Menteri cantik Yingluck Shinawatra mengundurkan diri.

Seperti dimuat BBC, Selasa (14/1/2014), sudah 2 hari berlalu, demonstran masih memadati kawasan elite pemerintahan di Bangkok. Sejak Senin 13 Januari kemarin, massa berkumpul dan memblokade jalan.

Akibat aksi orang-orang oposisi itu, Kota Bangkok lumpuh. Sebagian besar aktivitas perkantoran dan pemerintah tak berjalan. Sejumlah toko yang masih buka sepi pengunjung.

Dalam orasinya, para demonstran menyerukan PM Yingluck segera mengundurkan diri dan digantikan oleh tokoh baru yang dipilih dari Dewan Rakyat Thailand. Mereka menegaskan, akan tetap memenuhi jalan hingga Yingluck mundur.

Yingluck sebelumnya menyatakan akan menempuh jalur dialog untuk meredakan ketegangan. Tapi pemimpin oposisi, Suthep Thaugsuban dari Partai Demokrat menegaskan bakal menolak berkompromi.

"Anda tak akan bisa membujuk kami untuk berdialog. Kami cuma punya 2 pilihan, menang atau kalah. Kami harus bersihkan Thailand," cetus Suthep.



Yingluck sempat berupaya untuk memberikan solusi dengan memajukan jadwal Pemilu Thailand menjadi 2 Februari 2014. Namun Ketua Umum Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengatakan, pihaknya tidak akan ikut Pemilu 2014. Tidak ada satu pun kader partainya yang mencalonkan diri.

"Karena politik Thailand sekarang tetap berada dalam kegagalan," tegasnya, seperti dimuat Bangkok Post.

Demonstrasi besar-besaran mulai terjadi sejak akhir November 2013. Aksi protes dipicu kontroversi RUU Amnesti Politik yang didukung pemerintah.

Para demonstran menilai, dukungan pemerintah atas RUU tersebut merupakan upaya untuk memberi peluang kakak kandung Yingluck, mantan PM Thaksin Shinawatra kembali ke Thailand dari pelarian tanpa menjalani hukuman atas kasus korupsi.

Meski sudah berkali-kali didesak massa oposisi untuk mundur, PM Yingluck menolak menyerahkan jabatan. "Saya tak punya niat untuk mundur atau membubarkan DPR," ujar Yingluck. (Riz/Sss)

Baca juga:

Bangkok Shutdown, Pemimpin Oposisi Tolak Kompromi
Blokir Jalan, Demonstran Mau Bikin Bangkok Lumpuh
[VIDEO] Akhir Hidup Mantan PM Israel Ariel Sharon

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini