Sukses

Penyebab Utama Jakarta Selalu Banjir Setiap Tahun

Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan penyebab utama penyebab banjir selalu terjadi di Jakarta setiap tahun.

Hujan yang terus mengguyur DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah ibukota banjir. Kondisi ini selalu terjadi setiap tahun. Kenapa demikian?

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penyebab utama yang membuat Jakarta selalu banjir bukan karena dampak dari perubahan iklim, melainkan antropogenik.

Antropogenik adalah emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Hal tersebut termasuk pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, deforestasi, perubahan penggunaan lahan dan emisi gas rumah kaca (GHGs) lain.

"Bukan hujan dan bukan dampak perubahan iklim. Hanya 9% ruang terbuka hijau di Jakarta," jelas Sutopo lewat akun Twitternya, @Sutopo_BNPB, Senin (13/1/2014) pagi.

Dia menjelaskan, kemampuan Kali Ciliwung di segmen Kalibata-Manggarai hanya mampu mengalirkan banjir 30%. Sementara Kali Pesanggrahan dan Kali Angke hanya dapat mengalirkan banjir 45%. Sehingga banjir pasti terjadi.

"Jakarta masih punya 62 titik rawan genangan. Drainase perkotaan masih buruk karena sampah, sedimentasi dan ruwet banyak untuk utilitas lain," ujar Sutopo.

Pada Minggu 12 Januari kemarin, Jakarta terus diguyur hujan dari pagi hingga malam. Kasubid Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary menyatakan, intensitas hujan tersebut disebabkan beberapa faktor.

"Adanya aliran masa udara dari Asia yang mulai aktif. Cuaca panas kemarin-kemarin itu potensi hujannya ada, tapi terusik angin yang sangat kencang, jadi potensi hujannya kecil," kata Hary saat dihubungi Liputan6.com, 12 Januari.

Terlebih, lanjut dia, saat ini ditambah adanya suplai masa udara dari utara, selatan, dan barat yang membentuk daerah konvergensi pertemuan masa udara di laut Jawa. "Sehingga efeknya wilayah Jabodetabek salah satunya cukup besar," imbuh Hary.

Hary menjelaskan, penyebab lainnya ialah saat ini bertepatan dengan kondisi air laut yang pasang atau bulan mati. Kondisi air laut pasang ini terjadi sejak Sabtu 11 kemarin hingga 16 Januari 2014 mendatang. "Akibatnya, genangan air yang mengalir ke laut itu mengalami hambatan," ungkap Hary. (Riz/Yus)

Baca juga:


Banjir, Sejumlah KRL Dibatalkan
Jalan TB Simatupang Banjir, Pengendara Motor Boleh Lewat Tol
Banjir, Bus Transjakarta Terhambat di Beberapa Koridor

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini