Sukses

Manisnya! Bertemu Majikan Lama, Unta Mendekat dan Beri Pelukan

Ternyata tak hanya gajah yang tak pernah lupa. Seekor unta di Arab Saudi menunjukkan kemampuan yang sama.

Ternyata tak hanya gajah yang tak pernah lupa. Seekor unta di Arab Saudi menunjukkan kemampuan yang sama.

Unta tersebut bisa mengidentifikasi mantan pemiliknya, di tengah riuhnya gelaran parade. Hewan itu dengan antusias mendekati eks majikannya, memeluknya dengan lehernya yang panjang -- dengan mata tertutup. Ekspresi sayang.

Sang pemilik Mohammed bin Shouishan al-Sabaii, mengaku menjual hewan peliharaannya 7 bulan lalu. Namun, unta itu masih bisa mengenalinya di tengah kerumunan.

Seperti Liputan6.com kutip dari Al Arabiya News Channel, 8 Januari 2014, Sabaii mengatakan, ia sedang menghadiri parade unta saat hewan berkaki 4 itu diduga mendengar suaranya dan mendekatinya. Untuk memberi pelukan.

"Aku sedang menghadiri parade unta-unta Sheikh Abdelmohsen al-Rajehi, pembeli untaku sekitar 7 bulan lalu," kata dia. "Saat aku berbincang dengan rekan-rekanku, unta itu mendengar suaraku dan mendekat melalui mobil-mobil yang memisahkan kami."

Unta itu akhirnya berhasil mendekati Sabaii. "Sesampainya di dekatku, ia melilitkan lehernya ke tubuhku. Mengingatkanku pada kenangan lama, saat aku memberinya makan roti."

Pelukan sang unta, menurut Sabaii, membuktikan hewan itu bukan sekedar tunggangan, alat transportasi. "Unta sangat setia. Itu salah satu anugrah dari Allah. Sejumlah orang mengira hanya anjing yang setia, unta juga. Mereka tak pernah lupa."

Gajah yang Tak Pernah Lupa

Sejauh ini belum ada studi soal apakah unta bisa mengingat dengan baik. Seperti halnya gajah.

Tapi, untuk kalimat 'gajah tak pernah lupa' bukan sekedar ungkapan. Ia memiliki landasan ilmiah.

Seperti Liputan6.com kutip dari situs BBC, sebuah studi terhadap gajah liar Afrika mengungkap bahwa betina secara dominan membangun memori sosial seiring bertambahnya usia. Membuat mereka bisa mengenali 'wajah yang dikenal'.

Kemampuan itu memberi sinyal apakah pendatang adalah teman atau musuh untuk seluruh kawanan. Anggota kawanan gajah bisa fokus makan atau berkembang biak jika tak ada bahaya.

Makin tua dan makin berpengalaman kaum betina, makin baik ia mengenali kawan lama. Itu artinya makin banyak anak gajah yang mungkin dihasilkan kawanan. Kemampuan itu mempengaruhi hidup seluruh kawanan.

"Gajah  bisa membangun memori selama bertahun-tahun dan berpegang pada itu," kata ketua tim studi Dr Karen McComb dari Sussex University, Brighton, Inggris dalam studi yang dimuat dalam jurnal ilmiah Science.

Penelitian lain yang dilakukan Dr Shermin de Silva dari University of Pennsylvania mengungkapkan, gajah punya perilaku mirip manusia. Suka berteman dan berkelompok. Mengingat kawan lama. (Ein/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.