Sukses

Ahok: Pak Jokowi Setuju Saya Naik Mobil untuk Lobi DPRD

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengeluarkan alasan baru mengapa pada pekan lalu ia tidak naik angkutan umum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan alasan baru mengapa pada pekan lalu ia tidak naik angkutan umum, sesuai Ingub nomor 150 tahun 2013. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku harus sampai lebih awal di Balaikota untuk melakukan lobi-lobi dengan DPRD DKI terkait percepatan pengesahan APBD 2014.

"Kenapa kemarin aku masuk pagi-pagi, karena ada lobi-lobi beberapa fraksi. Makanya Pak Gubernur setuju saya naik mobil," ungkap Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (6/1/2014).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, dirinya diberi waktu transisi dalam mematuhi Ingub selama 3 bulan untuk memudahkannya dalam menyelesaikan pembahasan APBD dengan Dewan. Jika menggunakan angkutan umum akan memperlambat geraknya.

Terlebih pada masa-masa APBD DKI 2014 yang belum juga disahkan. Nah, Ahok mendapat mandat untuk bernegosiasi dengan legislatif.

"Beliau khawatir, APBD nggak selesai. Beliau kan sudah nggak mau nego lagi, sudak nggak mau apa-apa lagi. Dia pikir khawatir 3 bulan ini, APBD bisa tidak beres. Makanya, beliau bilang 3 bulan. Supaya jangan sampai, pas saya kedesak, repot," jelas Ahok.

Tindakannya yang masih menggunakan mobil dinas saat Ingub larangan bawa kendaraan pribadi atau dinas kepada baru diberlakukan Jumat lalu, atas sepengetahuan dan izin dari Jokowi. Sehingga dirinya merasa tidak melanggar aturan apapun.

"Ini seizin Pak Gubernur kok. Kalau nggak seizin beliau, mana mungkin gue lakuin. Gila apa saya," tegasnya.

Maka, dengan usaha negosiasi APBD tersebut, ia berharap pengesahan anggaran tersebut dapat dilaksanakan pekan ini. Sebab, sejak beberapa hari lalu ia rutin menemui sejumlah fraksi di DPRD DKI untuk membahas mengenai APBD 2014.

"Saya kira minggu ini bisa oke. Fraksi-fraksi sudah oke. Jadi ini memang soal nentuin mau nunggu Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) atau tidak," tukas Ahok. (Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.