Sukses

Gas 12 Kg Naik di Tahun Politik, Kapolri Waspada Gejolak Sosial

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, gejolak sosial kenaikan harga gas bisa terjadi karena bertepatan dengan tahun politik 2014.

Keputusan PT Pertamina yang menaikan harga gas elpiji 12 kg per 1 Januari 2014 menuai kontroversi. Bahkan, Polri memprediksi akan ada gejolak sosial di masyarakat.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, dampak atau gejolak sosial kenaikan harga gas non-subsidi tersebut bisa saja terjadi karena bertepatan dengan tahun politik 2014.

"Untuk gejolak sosial di masyarakat kita ini kemungkinan ada ya, dan Polri sudah siap mengantisipasinya. Ini kebetulan di tahun politik juga, pasti suasana memanas di masyarakat bisa saja tak terhindarkan," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Untuk mengantisipasinya, Polri sudah menangkap pelaku curang penjual Elpiji di Bogor, Jawa Barat. Polisi juga terus melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk masyarakat, agar segera melaporkan bila menemukan bentuk-bentuk kejahatan terkait dampak dari kenaikan Elpiji 12 kg tersebut.

"Kemarin anggota kami menangkap satu orang pengoplos elpiji di Bogor, dia agen dan penjual. Jadi modusnya elpiji 3 kg dimasukan ke Elpiji 12 kg lalu dijual agar dapat untung jauh lebih besar," ujar Sutarman.

Sutarman berharap, meskipun kenaikan harga elpiji 12 kg dirasa memberatkan, namun untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan seperti melakukan demonstrasi yang anarkis. "Jangan sampai anarkis masyarakat kita, tapi kita tetap lakukan antisipasi ke arah itu ya," tandas Sutarman. (Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini