Sukses

Elpiji 12 Kg Naik, Menteri ESDM: Rakyat Bakal Pindah ke 3 Kg

Jero menggarisbawahi kenaikan elpiji non subsidi ini merupakan tanggung jawab Pertamina.

Rakyat Indonesia sedang cemas akibat kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram hingga 60% oleh PT Pertamina (Persero). Menteri ESDM Jero Wacik memprediksi akan ada dampak dari kenaikan tersebut, yakni membeludaknya permintaan gas elpiji subsidi 3 kilogram.

"Ini kan sebab akibat, tentu akan berefek ke 3 kg. Rakyat kita cerdas, mereka akan lari ke yang lebih murah. Makanya semua harus kita pertimbangkan (soal kenaikan elpiji 12 kilogram)," ujar Jero Wacik sebelum melakukan Rapat Terbatas dengan Presiden SBY, di Lanud Halim, Jakarta, Minggu (5/1/2014).

Meski demikian, Jero menggarisbawahi kenaikan elpiji non subsidi ini merupakan tanggung jawab Pertamina. Sebab, Pertamina dapat menaikkan harga tanpa perlu berkonsultasi dengan pemerintah.

"Yang 12 kilogram, aturannya korporat untuk menaikkan, seperti Pertamax, kalau Premium baru konsultasi dengan pemerintah. Tapi gas itu kan menyangkut warung, warung itu rakyat. Itu harus ada sensitivitas," kritik Jero.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyayangkan kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram hingga 60% oleh PT Pertamina (Persero). Ia menilai keputusan tersebut bukan solusi terbaik. Kekecewaan itu diungkapkannya melalui akun twitternya @SBYudhoyono.

"Kebijakan yang membawa dampak luas ini tidak dikoordinasikan dengan baik dan persiapannya pun juga kurang. Ini harusnya tidak boleh terjadi," tulisnya di akun @SBYudhoyono, Jakarta, Minggu (5//1/2014).

SBY memang mengakui Pertamina mengalami kerugian dari penjualan gas elpiji hingga Rp 7 triliun. Ia juga menyadari kenaikan tersebut merupakan kewenangan Pertamina dan perlu dilaporkan kepadanya.

Karena hal itu menyangkut masyarakat dan merugikan warga--khususnya yang kurang mampu--sehingga SBY merasa perlu menangani permasalahan kenaikan harga gas elpiji tersebut. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.