Sukses

Badai Salju Amerika Renggut 11 Nyawa, Rekor Suhu Terendah -38 C

11 Orang tewas dan 4.000 penerbangan maskapai pesawat di AS dan Kanada dibatalkan.

Badai salju menerjang kawasan Benua Amerika belahan utara, tepatnya di Amerika Serikat bagian Utara dan Kanada. Akibatnya 11 orang tewas dan 4.000 penerbangan maskapai pesawat dibatalkan.

Seperti dimuat BBC, Sabtu (4/1/2014), dingin pada badai kali ini sangat dahsyat. Suhunya memecahkan rekor dalam 2 dekade atau 20 tahun terakhir, yakni mencapai minus 38 derajat Celcius. Suhu tersebut terjadi di Kota Quebec, Kanada. Sementara di Toronto, Kanada, suhunya mencapai minus 29 derajat Celcius.

Badai salju ini telah merenggut nyawa 11 orang. Di antaranya seorang pekerja pembuat garam di Philadelphia tewas karena terkubur tumpukan salju.

Seorang wanita yang menderita penyakit Alzheimer di New York meninggal dunia karena membeku. Pria lain di Danau Michigan juga tewas setelah terjebak di danau yang dingin.

Pemerintah setempat memperingatkan warga untuk tetap tinggal di rumah. Mereka hanya boleh keluar rumah untuk memindahkan tumpukan salju yang terus turun.

Badai musim dingin ini telah meninggalkan jejak kerusakan di sebagian besar timur laut AS, membatalkan kegiatan belajar-mengajar, penundaan dan pembatalan penerbangan, serta mempengaruhi sebanyak 100 juta orang di 22 negara bagian.

Di New York hingga Jumat sore, kecepatan angin mencapai 25 kilometer per jam dan menghembus salju yang bertumpuk di pinggir jalan. Temperatur diramalkan turun lagi sampai 16 derajat Celcius di bawah nol pada Jumat malam waktu setempat.

Walikota New York Bill de Blasio menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pembersihan di jalan-jalan dari tumpukan salju. Sejauh ini, salju di New York berhasil dibersihkan.

"Terima kasih buat para warga dan pekerja yang membersihkannya," kata Bill. "Jika tidak terlalu punya urusan penting, tak perlu pergi keluar."

Meski sebagian besar jalan di New York berhasil dibersihkan, namun Bill memutuskan untuk menutup sementara jalan yang dianggap rawan, kerap ditumpuki salju tebal.

Di tempat lain, salju juga menyelimuti Washington DC, Ibukota AS, tempat salju mulai turun pada Kamis 2 Januari sore. Pada Jumat, sekolah ditutup, sementara banyak kantor pemerintah juga ditutup.

Di New Jersey, Gubernur Chris Christie mengumumkan keadaan darurat dan menutup kantor pemerintah pada Jumat. Ia mendesak warga agar berhati-hati saat berkendaraan.

Di beberapa daerah di Massachusetts, Delaware dan Connecticut, yang menghadapi terjangan kuat badai, salju dengan tebal sekitar 50 cm dan angin superdingin telah melumpuhkan aktivitas warga setempat.

Kecelakaan yang berkaitan dengan badai salju pun meningkat. Di Connecticut, polisi telah menerima laporan mengenai 224 kecelakaan dan 2.719 laporan melalui telepon hingga Jumat 3 Januari pagi kemarin. (Riz/Sss)

Baca juga:

Badai Musim Dingin Terjang New York, Sekolah Diliburkan
Eksekusi Mati, Kim Jong-un Lempar Paman ke Kandang Anjing Lapar?
Duar! Bom Perang Dunia II Meledak di `Sarang` Nazi
Baku Tembak di Penjara Meksiko, 9 Orang Tewas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini