Sukses

Datangi Pengajian Muhammadiyah, Wiranto Kritik Kenaikan Harga Gas

Kenaikan harga gas, menurut Wiranto akan memberatkan rakyat.

PP Muhammadiyah menggelar pengajian bulanan di kantornya kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014). Sejumlah tokoh nasional hadir dalam pengajian itu.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, mereka yang hadir adalah Ketua Umum sekaligus calon presiden Partai Hanura Wiranto, Presiden PKS Anis Mata, Ketua MPR Sidarto Danusubroto dan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari.

Selain itu, pasangan komposer ternama Dwiki Dermawan dan istrinya Ita Purnamasari tampak sedang menanti para undangan.

Dalam acara itu, Wiranto menyinggung masalah kenaikan harga gas elpiji. Menurutnya, pemerintah harus lebih memperhatikan kehidupan rakyat setelah tahun baru ini.

"Sebenarnya tahun baru ini kan kita mendapatkan banyak harapan dari masyarakat. Tentu masyarakat kebanyakan juga mengharapkan tahun baru ini akan mendapatkan suatu nasib yang lebih baik," kata Wiranto.

Kenaikan harga gas, menurutnya, akan memberatkan rakyat. "Dengan kenaikan bahan bakar gas yang menyangangkut hidup orang banyak pasti akan memberatkan mereka. Bagaiman upaya pemerintah untuk meringankan beban mereka tentu itu menjadi kewajiban mereka (pemerintah)," ujar Wiranto.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68%. Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun.

Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg. Sehingga, kenaikan harga per tabung elpiji 12 kg mencapai Rp 47.508. Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp 5.850 per kg atau Rp 70.200 per kg, yang berlaku sejak 2009. Dengan begitu, harga elpiji 12 kg akan menjadi Rp 117.708 per tabung. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini