Sukses

Warga Tawuran Lagi, Walikota Makassar Geram

Bentrokan ini dipicu dendam lama dan masalah sepele. Warga juga tak pernah berdamai, berdamai hanya pada saat kesepakatan resmi.

Bentrokan antara warga Sappabulo dan warga Dangko di Makassar, Sulawesi Selatan, kembali terjadi pada awal 2014. Guna mengantisipasi bentrokan susulan, Pemkot Makassar bekerjasama dengan Polda Sulawesi Selatan dan Barat mendirikan Posko khusus di Jalan Dangko terkait seringnya perang antarwarga yang terjadi di Kecamatan Tamalate.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolda dan kita sepakat untuk membuat posko khusus di daerah Dangko agar perselisihan yang berujung bentrokan tidak muncul lagi di daerah ini," kata Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Makassar, Kamis (3/1/2014) malam.

Ilham geram karena sudah sering memediasi agar tidak terulang kembali bentrokan itu. Pihaknya juga sudah menyerahkan penanganan masalah ini kepada kepolisian, karena kesepakatan berdamai hanya terjadi dalam pertemuan resmi.

"Jadi kami sedang berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mendirikan posko permanen di sini. Kami sangat berharap ini menjadi peringatan bagi siapapun yang ingin membuat kegaduhan di tengah masyarakat ini," jelas Ilham.

Masalah Sosial

Menurut wali kota yang menjabat 2 periode itu, ada masalah sosial di pemukiman tersebut. Utamanya bagi kalangan pemuda yang tidak memiliki aktifitas tetap, sehingga sangat mudah terpancing berbuat negatif. "Makanya saya minta kepada dinas sosial untuk turun ke lapangan, dinas sosial harus melakukan kegiatan di mana bisa membangkitkan semangat anak-anak muda kita di sini."

"Melakukan hal yang positif termasuk melatih keterampilan mereka untuk mengakses lapangan kerja," sambung Ilham seraya mempersilakan setiap warga daerah tersebut menyampaikan keluhan terkait kondisi sosial mereka yang kini menjadi 'arena perang'.

Sementara Keta RW V Jalan Dangko, Ridwan Japri, mengaku sangat resah akibat pecahnya kembali perang kelompok di wilayahnya itu. "Kali ini pelakunya lebih banyak dan juga kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Ada ambulan yang dirusak, dan puluhan pemuda kami terkena sejumlah senjata tajam."

"Bahkan, saat ini ada yang kritis di rumah sakit Stella Maris," kata Ilham.

Ridwan mengaku sudah berusaha mencegah tawuran antarwarga itu dengan mencoba mematuhi perjanjian yang telah dibuat sebelumnya, namun dirinya terus diserang bertubi-tubi. "Kami semua ingin damai, makanya kalau ada masalah, mari kita bicarakan dengan kepala dingin. Tetapi, hanya sebagian yang mau mendiskusikannya," ujar Ridwan.
 
Bentrokan tersebut hanya mereda sekitar 2 hingga 3 bulan yang kemudian berlanjut kembali. Pertikaian antarwarga itu kembali pecah pada awal tahun baru 2014. Diduga tawuran tersebut akibat dendam lama dan permasalahan sepele, yakni ketersinggungan antarwarga yang hanya dipisahkan jarak Rukun Warga (RW). (Ant/Rmn/Ism)

Baca juga:
Dendam Lama, 2 Kelompok Warga di Makassar Kembali Bentrok
[VIDEO] Awal Tahun 2014 `Disambut` Tawuran Warga Makassar
[VIDEO] Situasi Mulai Tenang Pascabentrok di Manokwari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.