Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon masih terbaring tak berdaya. Berada dalam kondisi vegetatif -- terjaga tanpa kesadaran diri dan lingkungan, dan terhubung ke alat bantu pernafasan. Sudah 8 tahun ia mengalami koma.
Seperti dikabarkan BBC, 1 Januari 2014, dokter yang merawatnya menyatakan, kondisi Ariel Sharon memburuk. Laporan media Israel mengatakan, ia menderita gagal ginjal.
Sharon yang berusia 85 tahun, menjadi perdana menteri pada tahun 2001. Namun, pada 2005 ia mengalami stroke ringan.
Stroke kedua terjadi setahun kemudian, pada 4 Januari 2006, politisi Partai Likud itu mengalami koma dan terus berada dalam kondisi vegetatif sejak saat itu.
Bertempur dalam tiga perang besar di Timur Tengah, Ariel Sharon dianggap pahlawan oleh rakyat Israel. Sebaliknya, bagi bangsa Palestina ia dicerca habis-habisan.
Ini salah satunya penyebabnya: saat menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 1982, ia menjadi otak invasi Israel ke Lebanon. Dan dalam invasi itu, milisi Lebanon yang berafiliasi ke Israel membantai ratusan warga Palestina di dua kamp pengungsi di Beirut -- yang berada dalam kontrol Israel.
Tahun berikutnya, sebuah komisi penyelidikan Israel memutuskan bahwa Ariel Sharon bertanggung jawab secara pribadi, karena membiarkan pembantaian terjadi.
Namun, 18 tahun kemudian, ia terpilih sebagai perdana menteri Israel ke-11, yang berjanji untuk mencapai "keamanan dan kedamaian sejati". Jabatannya berakhir ketika serangan stroke yang kedua terjadi.
Sharon terus jadi pendukung terdepan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang dianeksasi alias dijajah Israel. Dia juga memprakarsai pembangunan benteng di Tepi Barat yang kontroversial.
Namun pada tahun 2005, meskipun ada penentangan sengit di Israel, ia memerintahkan penarikan sepihak pasukan Israel dan pemukim dari Jalur Gaza. (Ein/Mut)
Seperti dikabarkan BBC, 1 Januari 2014, dokter yang merawatnya menyatakan, kondisi Ariel Sharon memburuk. Laporan media Israel mengatakan, ia menderita gagal ginjal.
Sharon yang berusia 85 tahun, menjadi perdana menteri pada tahun 2001. Namun, pada 2005 ia mengalami stroke ringan.
Stroke kedua terjadi setahun kemudian, pada 4 Januari 2006, politisi Partai Likud itu mengalami koma dan terus berada dalam kondisi vegetatif sejak saat itu.
Bertempur dalam tiga perang besar di Timur Tengah, Ariel Sharon dianggap pahlawan oleh rakyat Israel. Sebaliknya, bagi bangsa Palestina ia dicerca habis-habisan.
Ini salah satunya penyebabnya: saat menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 1982, ia menjadi otak invasi Israel ke Lebanon. Dan dalam invasi itu, milisi Lebanon yang berafiliasi ke Israel membantai ratusan warga Palestina di dua kamp pengungsi di Beirut -- yang berada dalam kontrol Israel.
Tahun berikutnya, sebuah komisi penyelidikan Israel memutuskan bahwa Ariel Sharon bertanggung jawab secara pribadi, karena membiarkan pembantaian terjadi.
Namun, 18 tahun kemudian, ia terpilih sebagai perdana menteri Israel ke-11, yang berjanji untuk mencapai "keamanan dan kedamaian sejati". Jabatannya berakhir ketika serangan stroke yang kedua terjadi.
Sharon terus jadi pendukung terdepan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang dianeksasi alias dijajah Israel. Dia juga memprakarsai pembangunan benteng di Tepi Barat yang kontroversial.
Namun pada tahun 2005, meskipun ada penentangan sengit di Israel, ia memerintahkan penarikan sepihak pasukan Israel dan pemukim dari Jalur Gaza. (Ein/Mut)