Sukses

Muhaimin: Suara NU Mudah Dibeli? Salah!

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menegaskan, suara warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemilihan umum tidak mudah dibeli.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menegaskan, suara warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemilihan umum tidak mudah dibeli. Ia juga menyatakan bahwa suara pemilih PKB selama ini telah mengakar.

"Teori ataupun pernyataan bahwa warga NU mudah dibeli itu salah," katanya usai acara Safari Nusantara di Temanggung, Jateng, Rabu (25/12/2013).

Ia menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi bahwa warga Nahdlatul Ulama merupakan pemilih yang mudah dibeli. Menurut Muhaimin, pernyataan tersebut sebagai ungkapan yang tendensius dan tidak perlu dipercayai.

"Saya tidak percaya apa yang disampaikan oleh Burhannudin Muhtadi bahwa warga NU mudah dipolitik uang. Pernyataan itu tendensius, karena pemilih PKB itu loyal, bahkan sangat mengakar," jelasnya.

Ia mencontohkan saat Pemilu tahun 2009, waktu itu posisi PKB dalam keadaan sulit. Namun, hasil pemilu membuktikan bahwa pemilih PKB solid. Atas dasar itu, dia berkeyakinan apa yang diucapkan Burhannudin itu salah.

Dalam orasi politiknya, Muhaimin mengaku akan berusaha membentengi kadernya agar tidak mudah tergiur politik uang. Menurutnya, tantangan ke depan PKB adalah merebut kembali suara NU hingga 40 persen.

"Jadi tantangan NU ada dua, pertama umat yang sangat besar itu bergerak hanya di wilayah agama. Warga NU yang terkelola secara organisatoris hanya 40 jutaan. Dikerucutkan lagi secara politik ada 10 jutaan. PKB harus merebut kembali suara NU paling tidak sampai 40 persen," papar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu. (Ant/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.